free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Fakta Begadang Bisa Bikin Gemuk, Begini Penjelasan dari Dokter

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

29 - Aug - 2024, 12:17

Placeholder
Potret seorang perempuan yang begadang. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Begadang adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang, terutama saat harus menyelesaikan pekerjaan, menonton acara favorit, atau sekadar berselancar di media sosial. Meski tampaknya sepele, kebiasaan tidur larut malam ternyata memiliki dampak negatif yang cukup serius bagi tubuh, salah satunya adalah kenaikan berat badan. 

Tidak sedikit orang yang mengeluh tubuh mereka semakin "melebar" meski berat badan di timbangan tidak bertambah. Apa yang sebenarnya terjadi? 

Baca Juga : Benarkah Makan Sayap Ayam Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter

Menurut dr. Prama Aditya, B.Med. Sc., MKes., Aifo, seorang dokter umum dan konsultan gaya hidup sehat, begadang memberikan tekanan pada tubuh, yang secara tidak langsung memicu stres. Salah satu efek stres pada tubuh adalah ketidakseimbangan hormon yang berperan penting dalam pengaturan berat badan. 

dr. Prama menegaskan bahwa begadang berkontribusi pada produksi hormon stres yang dikenal sebagai kortisol. "Kamu harus tahu loh, kalau begadang itu bakal bikin badan kamu stres," ujar dr. Prama, dilansir Instagramnya @drpramaaditya, Kamis (29/8). 

Hormon kortisol ini, kata dr. Prama berperan besar dalam mempengaruhi metabolisme tubuh. Ketika seseorang begadang, tubuh mengalami stres, dan kortisol harus bekerja lebih keras dari biasanya. Akibatnya, tubuh tidak hanya merasa lelah, tetapi juga mengalami perubahan fisik seperti yang sering dikeluhkan banyak orang.

Lebih lanjut, dr. Prama menjelaskan ketika tubuh terpaksa terjaga hingga larut malam, hormon kortisol bekerja lembur, dan hal ini dapat mempengaruhi beberapa aspek tubuh. Salah satu dampaknya adalah penumpukan air dalam tubuh atau yang disebut sebagai watery tension.

"Kortisol itu kalau kerja lembur efek sampingnya menghancurkan kolagen dan otot serta bikin watery tension atau badan air," jelasnya.

Inilah yang menyebabkan seseorang merasa "melebar" atau terlihat lebih gemuk meskipun berat badan di timbangan tidak naik. 

"Bagian tubuh yang biasanya menunjukkan tanda-tanda ini adalah leher, perut, dan paha. Orang yang begadang mungkin mulai melihat perubahan seperti adanya double chin (lipatan lemak di bawah dagu), perut yang terlihat lebih buncit, atau paha yang lebih tebal dan bersentuhan satu sama lain," tambahnya. 

dr. Prama juga membagikan sebuah cerita menarik dari pengalaman klinisnya. Ia pernah menangani seorang pasien yang mengalami perubahan bentuk tubuh akibat begadang, meskipun berat badannya tetap stabil. 

Baca Juga : Apa itu Sinagoge, Mengapa Ide Itamar Ben Gvir ini Ditentang Dunia?

"Ada salah satu contoh nih, pasienku itu curhat ke saya. Suaminya lagi semangat buat live di TikTok untuk jualan, tapi kan jadinya begadang. Dia nemenin suaminya begadang, dan dalam waktu dua minggu, badannya mulai berubah," cerita dr. Dion.

Pasien tersebut tidak melihat kenaikan signifikan di timbangan, namun ia merasa pakaiannya yang biasanya ukuran S dan M kini tidak lagi muat. "Padahal masih diet, masih olahraga, masih segala macam, tapi tidurnya begadang. Jadi sekarang harus pakai ukuran L," lanjutnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana begadang memengaruhi metabolisme tubuh, terlepas dari pola makan dan rutinitas olahraga yang dijalankan.

Tidak hanya menyebabkan penumpukan air di dalam tubuh, begadang juga dapat mengganggu metabolisme secara keseluruhan. Ketika seseorang tidur di atas pukul 10 malam, proses regenerasi sel-sel tubuh terganggu, dan ini menyebabkan hormon-hormon penting seperti kortisol bekerja lebih keras dari yang seharusnya. "Jadi, be careful banget terutama kalian para wanita, kalau tidur begadang itu sangat mengganggu metabolisme kalian dan hormon kalian," pesan dr. Prama.

Bagi wanita, efek begadang ini bisa lebih terasa karena ketidakseimbangan hormon dapat berdampak lebih besar pada tubuh, terutama dalam hal penumpukan lemak dan retensi air. "Selain itu, gangguan pada hormon juga dapat mempengaruhi kualitas tidur yang semakin buruk, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan," tandas dr. Prama. 

Kesimpulannya, tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. Meskipun diet dan olahraga adalah komponen utama dalam pola hidup sehat, namun jika seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, hasil dari diet dan olahraga tersebut bisa saja tidak optimal. 

Oleh karena itu, mulai sekarang, penting untuk lebih memperhatikan kualitas tidur demi menjaga kesehatan tubuh dan menghindari penambahan berat badan yang tidak diinginkan. Semoga membantu!


Topik

Serba Serbi Begadang dampak begadang diet gagal prama aditya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya