JATIMTIMES – Pada tahun 2024, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Kota Blitar didominasi oleh lulusan SMA/SMK. Data yang dirilis oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (Dinkop UM Naker) Kota Blitar mengungkapkan bahwa mayoritas PMI dari daerah ini memilih bekerja di luar negeri karena persyaratan pekerjaan yang relatif lebih mudah.
Juyanto, Kepala Dinkop UM Naker Kota Blitar, menjelaskan bahwa tren ini terlihat jelas dalam statistik tahun ini. "Sebagian besar PMI asal Kota Blitar yang berangkat ke luar negeri adalah lulusan SMA/SMK. Hal ini diduga terkait dengan kesulitan mereka dalam mencari pekerjaan di dalam negeri serta tekanan ekonomi keluarga yang mereka hadapi," kata Juyanto, Senin (26/8/2024).
Baca Juga : Wali Kota Blitar Distribusikan Bantuan Pangan Keluarga Rawan Stunting
Berdasarkan data yang tersedia, pada tahun 2024 terdapat 136 warga Kota Blitar yang terdaftar sebagai pekerja migran. Dari jumlah tersebut, 60 orang merupakan lulusan SMA/SMK, sedangkan 58 orang adalah lulusan SMP.
Selain itu, ada 15 orang lulusan SD, satu orang lulusan diploma, dan dua orang lulusan sarjana yang juga memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
Hong Kong dan Taiwan menjadi dua negara tujuan utama bagi PMI dari Kota Blitar. Menurut Juyanto, banyaknya permintaan untuk bekerja di kedua negara ini disebabkan oleh iming-iming gaji yang lebih tinggi serta persyaratan yang lebih mudah dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Hong Kong dan Taiwan memang menjadi favorit karena menawarkan gaji yang lebih menarik dan proses perekrutan yang tidak terlalu ketat," ujar Juyanto.
Selain itu, Juyanto juga menekankan pentingnya bekerja melalui jalur resmi. "Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk memastikan bahwa mereka berangkat bekerja ke luar negeri melalui jalur yang sah. Ini penting untuk melindungi hak-hak mereka dan menghindari masalah hukum di negara tujuan," tegasnya.
Baca Juga : PNS Ini Diduga Lecehkan Nabi, Identitasnya Dikuliti Netizen
Pihak Dinkop UM Naker Kota Blitar juga berupaya memberikan informasi yang memadai kepada calon pekerja migran mengenai prosedur yang benar. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan memastikan bahwa para PMI dapat bekerja dengan aman serta mendapatkan hak-hak mereka secara penuh.
Dengan data dan tren yang ada, jelas bahwa lulusan SMA/SMK dari Kota Blitar terus menjadi kelompok dominan di pasar tenaga kerja migran. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak individu dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka di dalam negeri, serta kebutuhan ekonomi yang mendorong mereka untuk mencari peluang di luar negeri.