JATIMTIMES - Pemerintah Kota Blitar kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi permasalahan stunting dengan menyalurkan bantuan pangan bagi keluarga rawan stunting (KRS) di wilayahnya.
Penyaluran tahap pertama ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Blitar, Santoso, pada Selasa, 27 Agustus 2024, di Balai Kantor Kecamatan Sananwetan.
Baca Juga : PLN Malang Salurkan Bantuan Pasang Baru Listrik Gratis di 13 ULP Melalui Program 'Light Up The Dream'
Dalam penyaluran tersebut, sebanyak 1.125 keluarga di Kota Blitar menerima bantuan berupa satu ekor ayam utuh seberat satu kilogram dan sepuluh butir telur.
Bantuan pangan ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional pada tahun 2024.
"Setiap keluarga yang berisiko stunting akan menerima satu ekor ayam dan sepuluh butir telur selama tiga bulan berturut-turut," jelas Wali Kota Blitar, Santoso.
Bantuan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga, sehingga dapat membantu mengurangi risiko stunting di wilayah tersebut.
Distribusi bantuan ini dilakukan secara serentak di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kepanjenkidul dengan 374 KPM, Kecamatan Sukorejo dengan 375 KPM, dan Kecamatan Sananwetan dengan 376 KPM.
Pemerintah Kota Blitar telah mengatur jadwal pengambilan paket bantuan sesuai dengan nama dan alamat penerima yang telah ditentukan.
Wali Kota Santoso juga menegaskan bahwa proses distribusi bantuan pangan ini dilakukan dengan sangat teliti.
"Penerima bantuan sudah melalui proses penyaringan oleh petugas Pos. Dengan begitu, kami memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan," ujar Santoso.
Data penerima bantuan ini sendiri didasarkan pada hasil pendataan yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sehingga bantuan yang diberikan diharapkan tepat sasaran.
Baca Juga : Tinjau Pasar Besar, Pj Wali Kota Malang Ingin Ada Percepatan Realisasi Pembangunan
Untuk memastikan kelancaran penyaluran, Pemerintah Kota Blitar juga melibatkan Camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memantau langsung proses distribusi bantuan. Langkah ini diambil agar tidak ada hambatan dalam pelaksanaan program dan agar bantuan dapat sampai kepada keluarga penerima manfaat sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Program bantuan pangan ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menekan angka stunting di Indonesia.
"Bantuan telur dan ayam ini adalah bagian dari Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2023, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mengentaskan penduduk yang rawan pangan dan stunting," tambah Santoso.
Melalui program ini, diharapkan kualitas hidup keluarga rawan stunting dapat meningkat, dan anak-anak mereka bisa tumbuh sehat dan kuat.
Sebagai penutup, Wali Kota Blitar menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi keluarga penerima manfaat.
"Kami berharap, melalui bantuan pangan ini, kita dapat bersama-sama menekan angka stunting di Kota Blitar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang paling rentan," pungkasnya.
Pemerintah Kota Blitar berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal ketahanan pangan dan kesehatan. Dengan adanya program bantuan pangan ini, diharapkan upaya menekan angka stunting di Kota Blitar dapat berjalan lebih efektif dan mencapai hasil yang optimal.