JATIMTIMES - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia melalui kerja sama strategis dengan berbagai institusi.
Dalam rangka memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, FEB Unisma resmi menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan 24 fakultas ekonomi dari seluruh penjuru Indonesia.
Baca Juga : Jejak Panjang Pertempuran dan Perebutan Kuasa: Lumajang di Tengah Gejolak Jawa Timur (1686-1805)
Kolaborasi ini menjadi langkah besar dalam membangun sinergi di antara institusi-institusi ekonomi di Indonesia. Dekan FEB Unisma Afifudin SE MSA Ak menyatakan bahwa kerja sama ini difasilitasi oleh The Indonesian Financial Management Association (IFMA), sebuah asosiasi yang berperan aktif dalam mempertemukan berbagai institusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang ekonomi dan manajemen.
"Melalui kerja sama ini, kami berharap tercipta sinergi yang kuat di antara fakultas ekonomi di Indonesia. Sinergi ini akan membuka ruang untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman, serta kolaborasi dalam proyek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tentunya akan membawa dampak positif," jelas Afifudin dalam keterangan resminya.
FEB Unisma sendiri dikenal sebagai salah satu institusi yang mengutamakan nilai-nilai Islami dan keunggulan akademik dalam setiap program pendidikannya. Kerja sama dengan fakultas-fakultas ekonomi lain diharapkan semakin memperkuat posisi FEB Unisma sebagai garda terdepan dalam memajukan pendidikan ekonomi di Indonesia.
Selain dengan fakultas ekonomi di berbagai kampus di Indonesia, penandatanganan MoU juga dilakukan antara FEB Unisma dengan IBF Net Group, sebuah perusahaan global terkemuka di bidang teknologi berbasis ekonomi dan keuangan Islam. MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Dekan FEB Unisma Afifudin dan CEO IBF Net Group Mohammed Alim pada Senin 19 Agustus 2024.
Dekan FEB Unisma, Afifudin, SE., M.SA., Ak dan CEO IBF Net Group, Mohammed Alim usai menandatangani MoU. (Foto: istimewa)
Menurut Afifudin, kerja sama ini akan membuka jalan bagi pengembangan kurikulum dan konten pembelajaran di berbagai mata kuliah seperti manajemen, keuangan, entrepreneurship, manajemen nirlaba, dan teknologi web3. Selain itu, mahasiswa FEB Unisma akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sertifikat profesional berstandar internasional yang diakui oleh Continuing Professional Development (CPD) dan Quality Assurance in Higher Education (QAHE).
"Mahasiswa akan mendapatkan akses ke pembelajaran langsung dari para praktisi IBF Net. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga karena mereka akan mendapatkan sertifikat profesional yang diakui secara internasional," ujar Afifudin.
Baca Juga : RSUD Lawang Tingkatkan Pelayanan Lewat Anggaran DBHCHT, Rp4,5 Miliar untuk Pemenuhan KRIS
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Wakil Dekan I FEB Unisma Harun Alrasyid PhD, Clara sebagai head of communication IBF Net, dan Syifa dari Tim Pengembang AI IBF Net. Mereka membahas berbagai poin strategis yang dapat memperkuat pengembangan pendidikan dan riset di bidang ekonomi dan keuangan.
Selain pengembangan kurikulum, kerja sama ini juga mencakup penyelenggaraan kegiatan yang mendukung perkembangan ekosistem industri halal. Salah satu fokus utama adalah kolaborasi dalam penyusunan modul pembelajaran berbasis teknologi yang mendukung ekosistem halal, dengan memanfaatkan teknologi blockchain Algorand yang dikenal sesuai dengan prinsip syariah.
IBF Net Group sendiri memiliki reputasi sebagai perusahaan yang terus berinovasi dalam menciptakan solusi berbasis syariah di bidang ekonomi dan keuangan Islam. "Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Melalui teknologi dan prinsip-prinsip syariah yang kami kembangkan, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendidikan ekonomi dan industri halal di Indonesia," ujar Mohammed Alim, CEO IBF Net Group.
Kolaborasi antara FEB Unisma dan IBF Net diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana institusi pendidikan dan dunia industri dapat bersinergi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mempercepat inovasi di bidang ekonomi dan keuangan, khususnya yang berbasis syariah.