free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Apakah Kerokan Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

26 - Aug - 2024, 08:07

Placeholder
Potret tubuh seorang pria setelah kerokan. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Kerokan, sebuah metode pengobatan tradisional yang populer di Indonesia, sering kali dipertanyakan manfaat dan keamanannya. Banyak yang bertanya-tanya, "Apakah kerokan itu berbahaya?" atau "Apakah ada manfaat medis dari kerokan?" 

Untuk menjawab pertanyaan ini, dr. Dion Haryadi, seorang dokter dan certified nutrition & health coach, memberikan penjelasan mendalam tentang kerokan, baik dari sudut pandang medis maupun tradisional.

Baca Juga : Ini Bahayanya Jika Tubuh Kekurangan Vitamin B12 Terus-menerus, Segera Lakukan Hal ini

Kerokan di Indonesia adalah praktik tradisional yang sering digunakan untuk mengatasi rasa pegal, nyeri, atau masuk angin. Jika di Indonesia dikenal kerokan, namun istilah di luar negeri sering disebut gua sha atau coining. Metode ini melibatkan penggosokan permukaan kulit menggunakan benda tumpul, seperti koin atau alat khusus, hingga permukaan kulit mengalami trauma ringan yang menimbulkan memar.

Tujuan utama kerokan, menurut dr. Dion, adalah untuk memberikan trauma pada kulit yang nantinya akan berubah menjadi memar. Trauma ini, meskipun terlihat menyakitkan, dipercaya mampu merangsang tubuh untuk meningkatkan aliran darah ke area yang digosok. Dengan aliran darah yang meningkat, rasa nyeri atau pegal di area tersebut dapat berkurang.

Salah satu pertanyaan terbesar adalah apakah kerokan aman untuk dilakukan. Menurut dr. Dion, kerokan bisa aman selama dilakukan dengan teknik yang benar dan menggunakan alat yang steril. "Selama kerokan dilakukan dengan alat dan teknik yang steril terhadap orang dewasa yang secara umum sehat, sebenarnya aman-aman aja," jelas dr. Dion, dilansir Instagramnya @dionharyadi, Senin (26/8). 

Namun, penting untuk dicatat bahwa kerokan tidak boleh sembarangan dilakukan pada semua orang, terutama mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Orang yang sehat secara umum bisa merasa nyaman dan mendapatkan manfaat dari kerokan, tetapi tetap ada potensi risiko jika tidak dilakukan dengan benar.

Meskipun banyak yang merasakan manfaat dari kerokan, terutama dalam meredakan nyeri otot dan masuk angin, masih banyak perdebatan mengenai manfaat medisnya. "Kalau ngomongin manfaatnya mungkin plasebo, mungkin benar-benar bermanfaat juga ya. Masih belum tahu lah," kata dr. Dion.

Untuk diketahui, Plasebo adalah efek psikologis di mana seseorang merasa lebih baik karena mereka percaya pengobatan yang dilakukan efektif, meskipun secara medis pengobatan tersebut mungkin tidak memberikan manfaat yang signifikan. 

Namun, di sisi lain, beberapa studi telah menemukan bahwa kerokan dapat meningkatkan aliran darah ke area yang dirawat, yang mungkin menjelaskan mengapa banyak orang merasa lebih baik setelahnya.

Meskipun kerokan bisa dianggap aman dalam banyak kasus, ada potensi bahaya yang harus diwaspadai. Salah satu risiko terbesar yang diungkapkan oleh dr. Dion adalah adanya kemungkinan missdiagnosis atau kesalahan dalam mendiagnosis suatu kondisi medis. Contoh paling umum adalah ketika seseorang mengalami gejala serangan jantung, tetapi mengira itu hanya masalah ringan seperti masuk angin atau asam lambung. 

Baca Juga : 8 Tanda Prediabetes pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

"Contoh yang paling sering, orang tua yang sebenarnya sedang mengalami serangan jantung, yang terkadang gejalanya mirip banget dengan penyakit asam lambung, 'ah paling cuma masuk angin ini, kerokan aja lah, besok juga sembuh'," jelas dr. Dion.

Gejala serangan jantung, seperti nyeri dada, sering kali disalahartikan sebagai masuk angin atau gangguan pencernaan. Ketika seseorang memilih kerokan sebagai solusi tanpa berkonsultasi dengan dokter, ini bisa menyebabkan keterlambatan penanganan medis yang dapat berakibat fatal. "Nah, kayak gitu yang bahaya. Jadinya pertolongan pertamanya jadi telat dan bisa menyebabkan kematian," tambahnya.

Secara keseluruhan, kerokan mungkin bisa memberikan manfaat dalam beberapa situasi, terutama untuk meredakan nyeri ringan atau pegal. Namun, penting untuk diingat bahwa kerokan bukanlah solusi untuk semua jenis keluhan fisik, terutama jika ada tanda-tanda masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung. 

"Jadi harus hati-hati kalau ada kecurigaan atau ada faktor risiko terhadap penyakit jantung. Lebih baik langsung cek ke dokter," saran dr. Dion.

Dengan demikian, meskipun kerokan bisa menjadi salah satu pilihan pengobatan tradisional yang sering digunakan, sangat penting untuk memahami batasan dan risikonya. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika ada gejala yang mengkhawatirkan, dan selalu pastikan bahwa metode pengobatan yang kamu pilih aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan kamu. Semoga bermanfaat!


Topik

Kesehatan Kerokan Dion haryadi manfaat kerokan apa kerokan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya