JATIMTIMES - Vitamin B12 merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Vitamin ini berfungsi untuk proses seperti sintesis DNA, produksi energi, dan fungsi sistem saraf pusat.
Minimnya asupan vitamin B12 jelas bisa berpengaruh terhadap tubuh. Tubuh akan merasakan kondisi-kondisi tertentu yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12.
Baca Juga : 8 Tanda Prediabetes pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin B12
Dilansir dari laman Alodokter, berikut beberapa gejala yang dirasakan tubuh saat kekurangan vitamin B12.
1. Mudah lelah dan merasa lemah
Salah satu gejala kekurangan vitamin B12 adalah kelelahan dan kelemahan. Kondisi ini dapat terjadi karena kekurangan vitamin B12 dapat menurunkan produksi sel darah merah yang berperan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Saat produksi sel darah merah menurun, oksigen tidak dapat diedarkan ke seluruh tubuh secara maksimal. Efeknya, sel-sel tubuh kekurangan oksigen yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi dan akhirnya Anda akan mudah lelah dan merasa lemah, meskipun aktivitas yang dilakukan tidak begitu berat.
2. Kulit pucat
Kulit pucat juga bisa menjadi pertanda dari kurangnya asupan vitamin B12. Saat produksi sel darah merah menurun akibat kekurangan vitamin B12, tubuh akan mengutamakan aliran darah ke organ-organ vital seperti otak dan paru-paru daripada ke kulit. Akhirnya, kulit akan terlihat lebih pucat.
Selain itu, sel darah merah yang diproduksi saat tubuh kekurangan vitamin B12 juga akan berukuran lebih besar, sehingga sulit untuk masuk ke pembuluh darah kulit yang berukuran kecil.
3. Sesak napas
Gejala kekurangan vitamin B12 berikutnya adalah sesak napas. Sudah diketahui sebelumnya bahwa kekurangan vitamin B12 akan membuat jaringan tubuh kekurangan oksigen.
Nah, ketika kekurangan oksigen, tubuh akan meningkatkan laju pernapasan dengan maksud memperbanyak pengambilan oksigen dari paru-paru. Akibatnya, napas menjadi lebih cepat dan pendek-pendek.
4. Kesemutan
Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin B12 bisa memicu terjadinya kerusakan saraf tepi (neuropati perifer). Pasalnya, vitamin B12 turut berperan terhadap metabolisme pembentukan myelin, yaitu lemak yang melapisi dan melindungi saraf tepi (neuropati perifer).
Jika tubuh kekurangan vitamin B12, myelin tidak dapat diproduksi dengan semestinya dan fungsi sistem saraf juga tidak dapat berfungsi dengan baik. Gangguan fungsi saraf ini dapat berupa kesemutan atau parestesia pada kaki dan tangan.
5. Penglihatan kabur
Kerusakan saraf akibat kurangnya asupan vitamin B12 juga dapat membuat penglihatan Anda menjadi kabur atau terganggu. Jika kerusakan terjadi pada saraf yang menghubungkan mata dan otak, sinyal saraf yang bergerak dari mata ke otak juga ikut terganggu. Akibatnya, kemampuan mata dalam melihat jadi berkurang.
6. Keseimbangan menurun
Kerusakan saraf karena kekurangan vitamin B12 yang parah dapat menyebabkan sistem gerak Anda terganggu. Bahkan, kondisi ini bisa memengaruhi keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh, sehingga Anda dapat lebih mudah terjatuh. Gejala kekurangan vitamin B12 yang satu ini umumnya terjadi pada lansia.
Dampak jika tubuh dibiarkan kekurangan Vitamin B12 terus-menerus
Sementara dilansir dari laman hellosehat, terdapat beberapa penyakit yang mengintai jika tubuh terus dibiarkan kekurangan Vitamin B12.
1. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik merupakan gangguan darah yang terjadi ketika jumlah sel darah merah yang berkualitas baik berada di bawah batas normal.
Menurut situs National Organization of Rare Disease, kondisi ini terjadi akibat kekurangan vitamin B12 (kobalamin) dan vitamin B9 (asam folat) untuk memproduksi sel darah merah yang sehat.
Ketika keduanya kurang, kemampuan tubuh memproduksi sel darah merah dengan kualitas yang baik pun menurun.
2. Depresi
Siapa sangka bahwa akibat kekurangan jenis vitamin tertentu seperti kobalamin, Anda lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi.
Vitamin B12 dan vitamin B lainnya bekerja sama memproduksi zat kimia tubuh yang memengaruhi suasana hati dan fungsi otak.
Oleh karena itu, seperti dikutip dari jurnal Fundamental & Clinical Pharmacology (2015), kekurangan vitamin B12 ini berkaitan erat dengan terjadinya kondisi depresi.
3. Neuropati perifer
Penyakit akibat kadar kobalamin rendah dapat menyerang sistem saraf Anda.
Bahkan, efek kekurangan vitamin B12 dalam kadar yang tidak terlalu banyak sekalipun tetap dapat memengaruhi kerja sistem saraf dan fungsi secara keseluruhan.
Baca Juga : Cara Mengirimkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri dan Manfaatnya yang Jarang Diketahui
Defisiensi kobalamin ini dapat merusak selubung mielin yang berfungsi mengelilingi dan melindungi saraf.
Tanpa pelindung ini, fungsi sistem saraf akan terganggu yang selanjutnya disebut dengan istilah neuropati perifer.
Kerusakan saraf yang terjadi akibat kekurangan vitamin B12 ini dapat terjadi secara permanen jika tidak langsung diobati.
4. Glositis
Penyakit akibat kekurangan vitamin B12 berikutnya yaitu glositis atau radang lidah.
Jika Anda mengalami glositis, lidah akan mengalami perubahan warna dan bentuk, terasa sakit, lebih merah, dan bengkak.
Selain masalah di lidah, kekurangan vitamin B12 dapat menimbulkan sindrom mulut terbakar.
Gejalanya meliputi mulut kering dan sakit, rasa haus meningkat, mati rasa di lidah dan bibir, serta adanya sensasi terbakar di bibir, lidah, gusi, langit-langit mulut, dan tenggorokan.
5. Sembelit
Anemia yang semakin parah akibat kekurangan vitamin B12 berpotensi menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan sakit perut.
Jika vitamin B12 terus tidak tercukupi, sembelit pun akan terjadi semakin parah.
6. Penyakit Jantung
Efek kekurangan vitamin B12 juga sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kekurangan vitamin B12 dapat memicu anemia.
Sayangnya, menurut situs National Health Institute Eropa, semua jenis anemia, apa pun penyebabnya, dapat menyebabkan komplikasi jantung dan paru.
Hal ini dikarenakan jantung serta paru-paru harus bekerja lebih keras untuk memompa oksigen ke organ tubuh lainnya.
7. Penurunan Kemampuan Kognitif
Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan kemampuan kognitif, salah satunya demensia dan komplikasi penyakit Alzheimer.
8. Disfungsi Ereksi
Efek kekurangan vitamin B12 mungkin tidak secara langsung menyebabkan disfungsi ereksi.
Cara Mengobatinya
Melansir Halodoc, pengobatannya bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Berikut opsi pengobatan yang bisa dilakukan:
• Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti daging-dagingan, ikan dan produk susu.
• Mengonsumsi suplementasi vitamin B12 setelah makan. Pastikan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis tepatnya.
• Mendapat suntikan vitamin B12. Vitamin ini terbagi menjadi dua, yakni hidroksokobalamin dan sianokobalamin. Hydroxocobalamin biasanya merupakan pilihan yang direkomendasikan karena bertahan lebih lama di dalam tubuh.
• Menghentikan obat-obatan yang mengganggu penyerapan vitamin. Tanyakan dokter untuk mencari alternatif pengobatan lain yang tidak memengaruhi proses penyerapan vitamin ini.