JATIMTIMES - Seorang pria berinisial MH (34), warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, diduga telah melakukan tindak penganiayaan yang menyebabkan ayah kandungnya, AR (94), meninggal dunia.
MH saat ini sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan di salah satu rumah sakit di Blitar, setelah diduga memukul ayahnya dengan cangkul hingga tewas.
Baca Juga : Sultan Agung vs VOC: Serangan Kedua ke Batavia dan Akhir Ambisi Mataram
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul mengungkapkan bahwa MH masih berada di bawah pengawasan medis untuk menilai kondisi kejiwaannya.
"Pemeriksaan kesehatan jiwa ini penting untuk menentukan apakah MH layak untuk melanjutkan proses hukum ke tahap penyidikan," ujar Samsul, Selasa (20/8/2024).
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu pagi, 10 Agustus 2024. Saat itu, kakak MH yang berstatus sebagai saksi utama, datang mengunjungi rumah ayah mereka yang ditempati bersama MH.
Sesampainya di lokasi, saksi melihat MH sedang mengamuk. Setelah berhasil menenangkan MH, saksi keluar dari rumah. Namun, satu jam kemudian ketika ia kembali, saksi mendapati sang ayah sudah tergeletak di lantai dalam kondisi kritis dengan luka parah di bagian kepala.
"Saksi mendapati korban sudah dalam keadaan telungkup di lantai dengan luka parah di kepala serta banyak darah di sekitar korban," jelas Samsul.
Saksi sempat membalikkan tubuh korban yang kemudian mengembuskan napas terakhirnya.
Warga sekitar mengungkapkan bahwa MH telah lama mengidap gangguan jiwa, dan akhir-akhir ini penyakitnya kembali kambuh. Mereka menyatakan bahwa MH sering kali menunjukkan perilaku tidak wajar dalam beberapa minggu terakhir.
Baca Juga : Mengenal Pemicu Terjadinya Kanker Prostat dan Langkah Pencegahannya
Samsul menambahkan bahwa dalam penyelidikan di tempat kejadian, pihak kepolisian menemukan gagang cangkul yang berlumuran darah di dekat tubuh korban. Namun, tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.
"Tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa pemukulan itu, namun bukti yang ditemukan di TKP akan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut dalam penyidikan," tambah Samsul.
Hingga kini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan MH untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Kondisi kejiwaan MH sangat penting untuk memastikan apakah ia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya," tutup Samsul.
Kasus ini telah mengejutkan masyarakat sekitar, mengingat usia korban yang sudah sangat lanjut. Warga berharap pihak berwajib dapat mengungkap kejadian ini dengan tuntas, sekaligus memastikan penanganan yang tepat bagi MH yang diduga memiliki gangguan jiwa.