JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengimbau masyarakat agar tetap waspada terkait isu potensi terjadinya megathrust. Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan bahwa setidaknya masyarakat tak perlu panik.
Sebab menurutnya, berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Malang menjadi daerah yang tidak termasuk dalam kerawanan secara langsung. Meskipun, dirinya tetap mengimbau masyarakat tetap waspada.
Baca Juga : Pilwali Kota Malang 2024 Bikin Heran dan Panas Adem
"Walaupun titiknya di sekian ratus kilometer, tapi rambatannya pasti ada," ujar Prayitno.
Sehingga, setidaknya sebagai antisipasi atau meminimalisir dampak yang terjadi, ada beberapa hal yang akan dilakukan. Yakni menyiapkan titik evakuasi atau kemungkinan memberikan dukungan bagi daerah lain yang mungkin terdampak jika bencana itu benar terjadi.
"Secara khusus kami (melakukan) mitigasi, namun secara teknis kami tidak disebut BMKG sebagai area yang rawan. Yang disebut rawan adalah Kabupaten Malang," kata Prayitno.
Kesiapsigaan yang dilakukan BPBD sendiri adalah melakukann sosialisasi terkair mitigasi ke masyarakat. Selain itu, juga mematangkan mitigasi yang dilakukan melalui kelompok kelurahan tangguh (keltang) di setiap kelurahan.
"Jadi sampai saat ini masih memitigasi, dan masyarakat keltang juga sudah literasinya cukup," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapat arahan dari BNPB bahwa terkait potensi Megathrust ini, Kota Malang termasuk dalam klaster bantuan kebencanaan. Atau dalam hal ini, Kota Malang bisa menjadi salah satu daerah tumpuan dalam menyalurkan dukungan bantuan kepada daerah terdampak.
Baca Juga : Kabar Burung Diusung PDI Perjuangan di Pilkada Kota Malang, Ini Komentar Sutiaji
"Kita gambarkan bahwa di Kota Malang, arahannya BNPB manajemen klaster bantuan kebencanaan. Kalau keparahan terjadi di kabupaten, itu adalah klaster bencana," terangnya.
Sehingga dalam hal ini, pihaknya memulai dengan me manage logistik, dimana hal itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan ke daerah yang potensi terdampak. Terlebih daerah klaster bencana seperti Kabupaten Malang.
"Baik bantuan logistik maupun personel. Jadi kami mulai memanage logistik, manakalah ada bantuan logistik di lokasi klaster bancana," pungkasnya.
