JATIMTIMES - Peran perempuan dalam industri pertanian sangat krusial. Keterlibatan mereka diharapkan mampu menjadi penggerak kesejahteraan dan ketahanan pangan. Sejalan dengan program Kartini Tani.
Program Kartini Tani merupakan inisiasi Pupuk Indonesia dengan Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI). Ini bentuk komitmen dalam menciptakan sustainability agriculture atau pertanian berkelanjutan.
Baca Juga : Dukung Ekosistem Keuangan Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Pekerja Miliki Jamsostek
Program Kartini Tani sudah menyasar lima wilayah, kali ini diluncurkan di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi beberapa waktu lalu. Peluncurkan disertai penyerahan bantuan pupuk NPK Phonsa Plus dan Petro Ponic atau nutrisi untuk budidaya hidroponik.
"Kartini Tani menjadi simbol dukungan Pupuk Indonesia Group kepada petani perempuan dalam mengembangkan kemampuan, mengakses teknologi modern, dan memberdayakan ekonomi mereka. Harapannya perempuan dapat mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera dan inklusif," kata Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Kamis (8/8/2024).
Dwi Satriyo menyebut, program Kartini Tani bertujuan memperkuat peran perempuan dalam industri pertanian, sehingga mampu menjadi penggerak kesejahteraan serta ketahanan pangan.
"Melalui skema pemberdayaan, kelompok perempuan akan memperluas penerapan pertanian berkelanjutan," imbuhnya.
Berdasarkan data dari BPS 2023 menunjukkan bahwa jumlah petani perempuan di Indonesia mencapai 4,2 juta orang atau sekitar 14,4% dari total petani. Oleh karena itu, inisiatif Kartini Tani dirancang untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam segala aspek pertanian, baik itu di bidang pertanian langsung maupun di luar pertanian.
Baca Juga : 3 Bahaya Diet Intermittent Fasting Menurut Sports Scientist
Disebutkan, peluncuran Kartini Tani di Banyuwangi ditandai dengan pemupukan bersama lahan buah naga di Jambewangi. Petrokimia Gresik memberikan bantuan dua produk andalan, yaitu NPK Phonska Plus sebanyak 500 kilogram (kg) dan Petro Ponic 10 paket.
Sebelumnya Kelompok Wanita Tani (KWT) di Banyuwangi mendapatkan binaan program Agrosolution atau ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm, dengan menggandeng sejumlah stakeholder pertanian, mulai dari perbankan, lembaga penjamin atau asuransi, offtaker dan stakeholder lainnya. Komunitas tersebut saat ini diperkuat melalui program Kartini Tani.
"Banyuwangi merupakan sentra buah naga di Jawa Timur. Melalui peran Kartini Tani, potensi ini diharapkan semakin optimal untuk keberlanjutan pertanian buah naga di wilayah ujung Timur Pulau Jawa. Penguatan peran Kartini Tani melalui pengembangan potensi hasil komoditas buah naga dengan rekomendasi pupuk Phonska Plus," pungkasnya.