free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Puluhan Remaja Blitar Alami Gangguan Kecemasan, Pemicu Utama Kecanduan Handphone

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

30 - Jul - 2024, 08:49

Placeholder
Ilustrasi gangguan kecemasan.(Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Kasus gangguan kecemasan di kalangan remaja Blitar menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Poliklinik Psikologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi, sejak Januari hingga Juni 2024, tercatat sebanyak 60 kunjungan dari remaja yang membutuhkan pendampingan psikolog. 

Mayoritas dari mereka berusia antara 15 hingga 18 tahun, yang masih berada di bangku SMP dan SMA. Selain itu, terdapat pula kelompok usia di atas 20 tahun hingga 30-an yang turut mengakses layanan ini.

Baca Juga : Indeks Kualitas Udara di Kabupaten Blitar Menurun, Dipicu Peningkatan Kendaraan dan Industri

Yeni Rofiqoh, seorang psikolog di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, menjelaskan bahwa banyak remaja yang mengalami gangguan kecemasan menunjukkan gejala seperti penurunan minat dalam bersekolah. "Kecemasan ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, tetapi juga berdampak pada pendidikan mereka," ujarnya, Senin (29/7/2034). 

Ia menambahkan bahwa selain kecemasan, remaja juga menghadapi gangguan mood yang serius hingga kondisi seperti bipolar, terutama pada kelompok usia yang lebih tua.

Menurut Yeni, gaya hidup modern yang sangat tergantung pada penggunaan handphone dan media sosial turut berkontribusi terhadap kesehatan mental para remaja ini. 

"Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung dan membuat remaja lebih rentan terhadap tekanan mental," katanya. 

Ia juga menekankan bahwa faktor lain seperti trauma masa kecil dan pola asuh yang kurang tepat dapat memicu gangguan psikologis.

Untuk mengatasi masalah ini, Yeni dan timnya menerapkan berbagai pendekatan terapi, termasuk mendorong perubahan perilaku dan pola pikir pada pasien. "Kami mencoba membantu mereka mengatasi kecemasan dengan cara yang lebih konstruktif dan positif," jelasnya.

Baca Juga : Tekan Angka Pengangguran Terbuka, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Gelar Pelatihan Kesehatan Tradisional dan Teknisi Ponsel

Ia menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya untuk meredakan gejala kecemasan dalam jangka pendek, tetapi juga untuk membangun ketahanan mental jangka panjang.

Fenomena peningkatan gangguan kecemasan ini menjadi perhatian serius bagi pihak rumah sakit dan masyarakat luas. Penting bagi orang tua, guru, dan lingkungan sekitar untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental anak-anak dan remaja. "Kita semua memiliki peran dalam memastikan bahwa generasi muda kita tumbuh dengan sehat secara mental dan emosional," tambah Yeni.

Dalam upaya memberikan dukungan yang lebih baik, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi juga berencana untuk meningkatkan fasilitas dan layanan mereka. Ini termasuk peningkatan jumlah sesi konseling dan terapi yang tersedia bagi pasien, serta edukasi lebih lanjut bagi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih suportif bagi remaja yang sedang menghadapi tantangan kesehatan mental.

Secara keseluruhan, kasus-kasus kecemasan yang terus meningkat di Blitar menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental di kalangan remaja. Peningkatan kesadaran dan intervensi yang tepat menjadi kunci dalam membantu mereka mengatasi tekanan yang dihadapi dan berkembang menjadi individu yang kuat dan sehat.


Topik

Kesehatan RSUD ngudi Waluyo Yeni rofiqoh gangguan kecemasan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya