JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang menggelar pelatihan kesehatan tradisional dan pelatihan teknisi telepon seluler (ponsel). Pelatihan tersebut diharap membantu menekan angka pengangguran terbuka di Kota Malang.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelatihan yang digelar sebelumnya. Dalam hal ini, pelatihan tersebut untuk meningkatkan ketrampilan, kompetensi, dan daya saing masyarakat pencari kerja.
Baca Juga : Viral Pria Ambil Pesanan Ojol Tanpa Busana, Diduga Eksibisionis
“Pada kesempatan kali ini melalui pelatihan kesehatan tradisional yang dikuti oleh 25 peserta dari organisasi disabilitas dan teknisi telepon seluler diikuti oleh 28 peserta,” kata Arif.
Arif menjelaskan bahwa peserta pelatihan kesehatan tradisional (akupresur) kali ini dikhususkan bagi organisasi disabilitas Kota Malang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Disnaker-PMPTSP kepada penyandang disabilitas.
“Agar memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berprestasi, serta sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian dan semangat para penyandang disabilitas,” beber Arif.
Pada pelatihan itu, peserta akan dilatih mulai dari pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
“Jenis pengobatan tradisional yang dikenal meliputi keterampilan pijat urut, pijat patah tulang, bekam. Selanjutnya diajari membuat ramuan jamu dan ramuan tradisional,” beber Arif.
Begitu juga terkait telepon seluler atau handphone, menurut Arif di era modern saat ini, alat komunikasi wajib dimiliki oleh semua orang. Hampir semua kalangan baik profesional, ibu rumah tangga, pelajar, pejabat, petani, nelayan, banker, dan lain-lain.
Baca Juga : Cara Klaim Ulang Akun KIP Kuliah 2024 Bagi yang Sudah Mendaftar
“Kebutuhan inilah yang mendasari perkembangan bisnis servis handphone yang cukup pesat yang sekaligus menjadi peluang lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” kata Arif.
Era sekarang telepon selular dipergunakan untuk berbagai kegunaan, misalnya satu ponsel khusus untuk gaming, satu ponsel untuk kepentingan pribadi, dan satu ponsel hanya untuk urusan pekerjaan termasuk transaksi perbankan. Maka bidang ini sangat menjanjikan untuk menjadi lahan pengembangan bisnis pada era transformasi saat ini.
“Pertumbuhan yang begitu cepat telah berdampak pada outlet-outlet telepon selular di setiap daerah dengan berbagai macam produk. Dengan hal tersebut maka dibutuhkan sumber daya manusia yang bisa diandalkan untuk mampu merawat dan memperbaiki yang benar sesuai standar operating prosedur dari setiap produsen,” ungkap Arif.
“Kami berharap dengan bekal keterampilan yang dipelajari dalam pelatihan ini para peserta bisa masuk dunia kerja atau membuka lapangan usaha baru di lingkungannya masing-masing seperti membuka konter dan layanan lainnya dalam perbaikan telepon seluler. Dengan membuka usaha baru bisa jadi membutuhkan karyawan baru dan ini tentu saja akan membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kota Malang,” imbuh Arif menjelaskan.