JATIMTIMES - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengaku bahwa banyak kader PDI Perjuangan berpotensi bisa maju dalam Pilkada Kota Malang. Namun menurutnya, Pilkada bukan hanya soal siapa kader yang akan diusung.
Melainkan dalam hal ini dirinya menitikberatkan kepada semua kadernya untuk tetap menjaga kesolidan untuk menghadapi Pilkada Kota Malang. Baik kader yang namanya telah banyak disebut dan muncul dalam bursa Pilkada Kota Malang atau tidak.
Baca Juga : Jajaki Koalisi dengan Gerindra, PDIP Kota Batu Usulkan Dua Nama untuk Dipasangkan dengan Krisdayanti
"Stok internal kami masih banyak, justru kami menjaga kesolidan, tinggal nunggu DPP," ujar Made.
Beberapa kader yang ia sebut punya potensi untuk maju di Pilkada Kota Malang seperti Achmad Wanedi, Dewanti Rumpoko, Ganis Rumpoko, Krisdayanti dan Amithya Ratnanggani. Made mengatakan, untuk keputusannya masih ada pada kewenangan DPP PDI Perjuangan.
"Nah kalau pintu DPD atau DPP, internal kita ada di tingkat provinsi dan pusat. Tidak menutup kemungkinan Pak Didik Gatot Subroto pun bisa turun ke Kota Malang, kan gitu. Stok kami banyak. Krisdayanti juga masih dinamis," tutur Made.
Made mengatakan, kesolidan itu dimaksudkan bahwa gelaran Pilkada merupakan kerja kolektif. Dimana upaya yang dilakukan oleh seluruh kader partai, nantinya akan bermuara pada pemenangan pasangan calon (paslon) yang diusung.
"Pileg dan Pilkada ini hal yang berbeda. Karena Pilkada ini adalah kerja kolektif. Kami punya modal 87 ribuan suara dan itulah modal Pak Wanedi kalau maju. Elektabilitas juga masuk pertimbangan," kata Made.
Baca Juga : Borong Rekom Partai, Gus Fawait Optimis Bisa Lakukan Konsolidasi
Selain mempersiapkan kadernya, PDI Perjuangan juga terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol lain. Hal tersebut tetap dilakukan untuk kemungkinan terbentuknya koalisi untuk mengusung paslon wali kota dan wakil wali kota.
Meskipun sebenarnya, di atas kertas jika melihat hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024 lalu, dengan perolehan sebanyak 9 kursi PDI Perjuangan sudah bisa mengusung paslon wali kota dan wakilnya sendiri. Namun Made mengatakan bahwa pihaknya tetap membuka ruang koalisi.
"Kami mengharap N1 (dari PDI Perjuangan). Tapi kita tidak memaksa N1 sepanjang kami melihat bagaimana situasi kondisi wilayah. DPD juga sudah mulai memanggil DPC-DPC Kota/Kabupaten se Jawa Timur untuk membuat laporan. Untuk kerjasama antar partai politik kami serahkan di DPD dan DPP7," pungkas Made.