JATIMTIMES - Ratusan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kota Blitar kini mendapatkan tambahan makanan sehat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP3KB) Kota Blitar. Program ini bertujuan untuk memastikan bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting.
Kepala DP3AP3KB Kota Blitar, Parminto, menjelaskan bahwa inisiatif pemberian tambahan makanan sehat ini merupakan langkah Pemerintah Kota Blitar dalam mengatasi masalah KEK pada ibu hamil. "Pemberian tambahan makanan sehat ini sebagai upaya Pemerintah Kota Blitar agar ibu hamil yang dalam kondisi Kekurangan Energi Kronis atau KEK dalam kondisi yang sehat sehingga nantinya bayi yang dilahirkan tidak stunting," ungkap Parminto, Senin (22/7/2024).
Baca Juga : Bukan hanya Wortel, Ini 5 Makanan Paling Sehat untuk Mata Menurut dr. Nugroho Nitiyoso MBA
Makanan sehat tersebutlah akan diberikan sebanyak 18 kali selama masa kehamilan, dengan frekuensi dua kali dalam satu bulan. Selain pemberian makanan sehat, DP3AP3KB juga akan mengadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada para ibu hamil di setiap kecamatan. Parminto menyatakan bahwa penyuluhan ini bertujuan agar para ibu hamil dapat menjaga kondisi kesehatannya serta mengetahui cara merawat anak setelah melahirkan.
"Kami juga menggelar kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada ratusan ibu hamil itu di masing-masing kecamatan. Penyuluhan ini bertujuan agar para ibu hamil KEK bisa menjaga kondisi kesehatannya dan bagaimana merawat anaknya setelah melahirkan," tambah Parminto.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi stunting. Namun, upaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan memerlukan dukungan dari masyarakat. "Pengentasan stunting ini bukan hanya tugas dari pemerintah saja, melainkan peran masyarakat untuk mendukung upaya ini juga diperlukan, sehingga bayi yang lahir dalam kondisi sehat," jelas Parminto.
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak, baik saat di dalam kandungan hingga 1000 hari pertama setelah kelahiran. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berdampak pada kemampuan kognitif anak di kemudian hari.
Baca Juga : Sejarah Bakso, Makanan yang Disebut Kelas Bawah oleh Seorang Wanita
Data dari DP3AP3KB Kota Blitar menunjukkan bahwa ada ratusan ibu hamil yang mengalami KEK setiap tahunnya. Situasi ini memerlukan perhatian khusus karena ibu hamil yang kekurangan energi kronis berisiko tinggi melahirkan bayi dengan kondisi stunting. Dengan program tambahan makanan sehat dan edukasi yang dilakukan oleh DP3AP3KB, diharapkan angka stunting di Kota Blitar dapat ditekan secara signifikan.
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, Pemerintah Kota Blitar berharap dapat menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas dari masalah stunting. Program ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.