JATIMTIMES - Ruang rapat Polsek Klojen Kot Malan disulap jadi kelas dadakan mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk pelajar SMP Kristen 1 YPK. Pada MPLS, para siswa diberi pemahan agar menghindari beberapa hal yang kerap menjadi permasalahan anak-anak SMP, Jumat (19/7/2024).
Pencegahan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), Bullying, dan Judi Online menjadi tema dalam MPLS di Polsek Klojen. Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto menjadi guru dadakan SMP Kristen 1 YPK.
Baca Juga : Siap Sambut Pengunjung GIIAS 2024, Astra Financial Hadirkan Layanan Keuangan One Stop Solution
“Pada masa MPLS ini memang penting untuk memberikan pemahaman kepada para siswa peserta MPLS, tentang bahaya dan dampak negatif sejak dini,” ujar Syabain.
Kompol Syabain menekankan dan mengimbau agar para siswa menghindari narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), Bullying, Judi Online hingga tertib berlalu lintas. Dengan menghindari hal tersebut, agar para siswa tumbuh menjadi pelajar yang sukses.
“Para siswa harus benar-benar bisa menghindari narkoba jenis apapun dan jangan ikut-ikutan Judi Online kasihan orang tua dan merusak mental bangsa,” ungkap Syabain.
Syabain juga meminta kepada pelajar agar menerapkan anti bullying, sekaligus pencegahannya karena berdampak buruk bagi korban maupun pelaku. Melihat aksi bullying di kalangan pelajar masih kerap terjadi di lingkungan sekolah.
"Tindakan Bullying (secara Verbal atau Non Verbal) dipastikan memiliki dampak buruk bagi pelaku maupun korban, karena berpengaruh pada psikisnya dan terbawa hingga dewasa nanti,” imbuhSyabain.
Baca Juga : Teflon Mengelupas Berbahayakah Bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya
Para siswa juga diminta lebih bisa menyayangi diri sendiri dengan berlalu lintas dengan tertib. Diimbau tidak ikut balap liar, menggunakan helm saat berkendara serta tidak memakai knalpot di luar spesifikasi teknis.
MPLS di Polsek Klojen ini, bagian dari upaya SMP Kristen 1 YPK bersinergi dengan Polresta Malang Kota untuk memberikan edukasi sejak dini kepada para siswa baru, agar mereka menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain.