JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengah menjajaki potensi kerja sama dengan India. Hal ini diawali dengan audiensi Konsul Kehormatan India untuk Jatim Manoj Bhat dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono, di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada, Senin (15/7/2024).
Dalam audiensi tersebut, Bhat memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa penunjukannya merupakan tanda hubungan baik antara India dan Jatim. Ini merupakan kunjungan pertama Bhat sejak ditunjuk sebagai Konsul Kehormatan India di Jatim.
Baca Juga : MPLS 2024, Pj Gubernur Jatim Gelorakan Gerakan Antiperundungan di Sekolah
Dalam pertemuan tersebut, Bhat juga menyampaikan rencana pelantikan dirinya sebagai Konsul Kehormatan India untuk Jatim yang akan dilaksanakan pada Agustus mendatang. Ia berharap pelantikan tersebut dapat menjadi momentum untuk semakin mempererat kerja sama antara India dan Jatim.
Bhat menyatakan, bahwa kedatangannya bertujuan untuk melaporkan dan menjalin kerja sama dalam berbagai bidang dengan memanfaatkan potensi dari kedua wilayah.
Ia menyoroti potensi wisata di Jatim yang belum banyak dikenal oleh warga India, seperti Gunung Bromo, Kawah Ijen, dan rempah-rempah. Ia juga mengungkapkan bahwa wisatawan asal India merupakan wisatawan terbesar kedua yang berkunjung ke Indonesia.
"Kami ingin mengenalkan potensi wisata yang luar biasa di Jawa Timur kepada warga India. Kami yakin banyak daerah di Jawa Timur yang bisa menjadi destinasi wisata menarik," ujar Bhat.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, menyambut baik kunjungan Bhat. Ia menyatakan, bahwa Pemprov Jatim terbuka untuk menjalin kerja sama dengan India di berbagai bidang, termasuk pariwisata, perdagangan, dan investasi.
"Kami sangat mengapresiasi penunjukan Konsul Kehormatan India di Jawa Timur. Kami harap kehadiran Bapak Bhat akan semakin memperkuat hubungan antara Jawa Timur dan India," kata Adhy Karyono.
Baca Juga : Pemprov Berduka, Kepala Diskop UKM Jatim Andromeda Qomariah Meninggal Dunia
Provinsi Jatim dan India memiliki banyak kesamaan dalam hal agama, peninggalan kebudayaan, dan kuliner. Jatim dan India sama-sama memiliki populasi mayoritas Hindu. Di Jatim, umat Hindu berkonsentrasi disejumlah wilayah. Sementara di India, Hindu merupakan agama terbesar yang dianut oleh sekitar 80 persen penduduknya.
Kesamaan dalam keyakinan agama ini telah memengaruhi kehidupan bermasyarakat di kedua daerah. Di Jatim, terdapat banyak candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang menjadi tempat ibadah umat Hindu. Di India, candi-candi juga menjadi simbol penting dalam agama Hindu.
Candi-candi di Jatim memiliki arsitektur dan pahatan yang sangat mirip dengan candi-candi di India. Hal ini menunjukkan bahwa kedua daerah memiliki pengaruh budaya yang sama. Kuliner Jatim dan India juga memiliki banyak kesamaan. Kedua daerah ini memiliki hidangan khas yang kaya akan rempah-rempah, seperti kari, nasi goreng, dan sate.
Kesamaan-kesamaan antara Jatim dan India ini merupakan bukti sejarah dan budaya yang tak terbantahkan. Kedua daerah memiliki hubungan yang erat sejak dahulu kala, dan hal ini terus berlanjut hingga sekarang.