free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ramai Curhat Guru Honorer Dipecat di Hari Pertama Kerja, Kena Program Cleansing 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

15 - Jul - 2024, 01:56

Placeholder
Ilustrasi massa aksi guru honorer. (Foto: laman e-ujian)

JATIMTIMES - Baru-baru ini, media sosial X diramaikan oleh curhatan hati (curhat) para guru honorer yang mengaku dipecat pada hari pertama kerja karena terkena program cleansing. Hal ini diungkapkan oleh Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), melalui akun media sosial X @zanatul_91.

Dalam unggahannya, Iman menyebutkan bahwa para guru honorer di Jakarta dipecat pada hari pertama mereka bekerja. Mereka diminta untuk mengisi formulir cleansing guru honorer, sebuah prosedur yang mengejutkan dan membingungkan banyak guru. 

Baca Juga : Pendidikan Singapura Terbaik di Dunia, Ini Bedanya dengan Indonesia

"Para guru honorer masih shock. Beberapa bingung, karena hari pertama masuk sekolah justru diberitahu bahwa itu hari terakhir mengajar. Lalu diminta isi formulir Cleansing guru Honorer. Ada murid yang tanya, kenapa gak masuk, tapi bingung jawab apa," ungkap Iman di akun X pribadinya.

Iman juga menuliskan beberapa keluhan dari para guru honorer yang terkena dampak program ini. Berikut beberapa di antaranya:

- "Masa ngajar 6 tahun, diberhentiinnya gitu aja," ujar salah satu guru honorer kepada Iman.

- "Kemaren juga ada yang nangis di zoom," ungkap seorang guru honorer.

Iman mengaku miris dengan kondisi para guru honorer yang terkena program cleansing tersebut. Menurutnya, para guru honorer ini sudah biasa bekerja dengan gaji yang dirapel dan tidak seberapa. Namun sekarang malah mereka bahkan tidak tahu ke mana harus pergi untuk bekerja.

"Masalahnya tadi, sangat mendadak tiba-tiba tidak lagi mengajar di hari pertama masuk kemarin. Sebab ada edaran cleansing ke tiap sekolah," jelasnya. 

Menurut Iman, pemecatan dengan perintah cleansing tidak menempatkan guru sebagai manusia. Padahal setiap manusia perlu mempersiapkan dirinya, baik secara psikologis maupun ekonomi. 

Baca Juga : Kondisi Sopir Angkot dan Rencana Program BTS di Kota Malang

"Saya kira, pemecatan dengan perintah cleansing tidak menempatkan guru sebagai manusia. Yang perlu mempersiapkan dirinya, baik secara psikologi maupun ekonomi," jelasnya.

Iman juga menjelaskan bahwa program cleansing guru honorer masih banyak terjadi di Jakarta, sementara daerah lain belum banyak terkena dampaknya. Namun, ia memperingatkan daerah lain yang kedatangan guru P1 mungkin akan terjadi pergeseran P3.

"Yes, terjadi di Jakarta. Daerah lain masih oke. Tapi mungkin coba perhatikan seiring kedatangan P1, di Jawa Barat ada geser menggeser P3," pungkasnya. 

Untuk diketahui, kategori P1 adalah guru yang diprioritaskan untuk diangkat menjadi PPPK. Guru yang termasuk dalam kategori P1 adalah Guru honorer ex-Tenaga Honorer Kategorik (THK) II yang telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, kategori P3 adalah guru non-ASN yang bukan THK II dan memenuhi persyaratan, di antaranya,  memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan kebutuhan formasi dan memiliki sertifikat pendidik.


Topik

Peristiwa guru hunoror curhat guru guru honorer dipecat cleansing guru honorer



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya