JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menekankan pentingnya gotong royong untuk penanggulangan bencana di Jatim. Penanggulangan bencana yang paripurna, membutuhkan sinergitas berbagai pihak.
Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Benny Sampirwanto di sela Gala Dinner Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana, di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (13/7/2024) malam.
Baca Juga : Bupati Malang Ajak Pembalap Turut Gempur Rokok Ilegal
Kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana ini adalah salah satu bentuk komitmen Pemprov untuk menangani bencana secara paripurna, serta sarana mempererat silaturahmi koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
“Nilai sinergitas dan gotong royong perlu selalu dilakukan dalam pencegahan dan penanganan bencana alam karena tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi banyak elemen seperti pemerintah, kalangan pengusaha, komunitas, media dan akademisi,” ungkap Benny Sampirwanto melalui keterangan resmi, Minggu (14/7/2024).
Lebih lanjut, Benny menyampaikan pesan Pj Gubernur Adhy Karyono, yang berharap Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana 2024 ini mampu meningkatkan kesiapan, kewaspadaan dan penanganan terhadap potensi risiko bencana. Utamanya, peningkatan kapasitas petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten kota dan provinsi agar dapat terpenuhi dengan baik.
“Pj Gubernur sekali lagi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pelaksanaan dan dukungan yang telah diberikan dalam penyelenggaraan kegiatan ini,” ucapnya.
Menurutnya, terdapat 14 jenis potensi bencana alam di Jatim, di antaranya banjir bandang, cuaca ekstrem, dan gempa bumi. Dengan meningkatkan intensitas dan sebaran kejadian bencana di Jatim, maka BPBD Jatim sebagai perangkat daerah yang menangani permasalahan-permasalahan kebencanaan memerlukan mobilitas yang tinggi serta kecakapan dan keahlian yang paripurna.
“Terus tingkatkan ketangguhan penyelenggaraan penanggulangan bencana sehingga mampu mengurangi risiko bencana dalam jangka panjang,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan, bahwa kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana ini menjadi sangat penting di Jatim. Selain dapat melihat peralatan kebencanaan, dari gelaran ini Jatim ingin memperlihatkan satu kekompakan antara satu kabupaten/kota dengan kabupaten/kota yang lain.
"Kami berharap dukungan-dukungan tidak hanya dilakukan di Jatim saja, tetapi kabupaten/kota lainnya," katanya.
Baca Juga : Sukseskan MPLS, Pj Wali Kota Mojokerto Imbau ASN dan Warga Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
"Kami berdialog, kami menyepakati apa yang disebut koneep tetangga terdekat. Jadi bila ada satu bencana di suatu lokasi, maka kabupaten/kota lainnya dapat memberikan dukungan. Nantinya ini akan diperkuat kerjasama ntar kabupaten/kota," imbuhnya.
Menurutnya, konsep kegiatan gelar Peralatan Penanggulangan Bencana di Jatim ini akan diterapkan untuk provinsi-lainnya. "Kami gunakan dokumentasi yang baik untuk memprovokasi mereka agar bisa membuat kegiatan seperti di Jatim ini," ujarnya.
Pihaknya juga merencanakan untuk membuat kegiatan Gelar Peralatan Penanngulangan Bencana di tingkat nasional. Nanti setiap provinsi mengirim 20 orang terbaik. Selama ini, Indonesia sudah mulai membantu negara-negara lain yang terkena bencana.
"Penanggulangan bencana adalah urusan bersama, penanggulangan bencana adalah pentahelix yang mestinya didiukung oleh semua pihak," tuturnya.
Sebagai informasi, selain Gala Dinner pada kegiatan yang berlangsung selama 4 hari (13-16 Juli 2024) ini juga diadakan beberapa perlombaan. Yaitu Lomba mendirikan tenda, chainsaw competition, penataan logistik, yel-yel dan racing game penyelamatan air. Kegiatan ini diikuti oleh 37 kabupaten/kota di Jatim, kecuali Kota Mojokerto, karena belum membentuk BPBD.