JATIMTIMES - Fenomena mabuk kecubung baru-baru ini tengah menjadi perhatian serius. Pasalnya, kecubung telah menyebabkan setidaknya dua remaja di Banjarmasin meninggal dunia dan 35 lainnya dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).
Sebelumnya, kedua korban tewas setelah mencampurkan kecubung dengan obat-obatan dan alkohol. Kedua korban, seorang pria dan wanita, sempat menjalani perawatan medis selama beberapa hari di RSJ Sambang Lihum. Namun nyawa mereka tidak tertolong.
Baca Juga : Apa itu Cardiac Arrest? Penyakit yang Diduga Menjadi Penyebab dr Helmiyadi Meninggal Dunia
"Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat tanggal 5 Juli 2024 dan pasien perempuan pada Selasa pagi tanggal 9 Juli 2024," ujar Direktur RSJ Sambang Lihum Yuddy Riswandhy, Kamis (11/7/2024).
Menurut Yuddy, fenomena mabuk kecubung di Banjarmasin merupakan masalah serius. Hingga saat ini, pihak RSJ Sambang Lihum tengah merawat 35 pasien yang diduga mengonsumsi kecubung.
Pasien-pasien tersebut mengalami berbagai gangguan mental, mulai dari ringan hingga parah. Mereka juga masih belum bisa diajak berkomunikasi dengan baik karena efek halusinasi yang masih ada.
Efek Konsumsi Kecubung secara Medis
Melansir laman Halodoc yang ditinjau oleh dr Rizal Fadly, meskipun kecubung tergolong buah, dampaknya sangat berbahaya bagi tubuh. Beberapa orang menyalahgunakannya sebagai zat adiktif.
Buah kecubung dapat menyebabkan halusinasi dan euforia. Berikut ini adalah bahaya mengonsumsi kecubung:
1. Menyebabkan Halusinasi
Buah kecubung dapat menimbulkan halusinasi dan euforia. Tanaman ini termasuk dalam golongan tanaman opioid, seperti ganja dan katinon. Selain halusinasi, konsumsi kecubung juga dapat menyebabkan pusing berkepanjangan dan muntah-muntah. Efek ini bisa bertahan lama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Konsumsi terus-menerus dapat menyebabkan keracunan hingga kematian.
2. Menimbulkan Efek Pengeringan pada Tubuh
Baca Juga : DLH Kota Blitar Siapkan Strategi Kebersihan untuk Mendukung BEN Carnival 2024
Buah kecubung mengandung bahan kimia yang menyebabkan efek pengeringan pada tubuh serta mempengaruhi otak dan jantung. Beberapa gejala yang bisa timbul adalah kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, dan detak jantung cepat.
3. Dikenal sebagai “The Devil’s Breath”
Buah kecubung dikenal dengan julukan “the devil’s breath” atau “napas setan” karena mengandung zat bernama skopolamin. Zat ini dapat membuat seseorang seperti zombie dan sangat berbahaya dalam dosis tinggi, dapat merusak daya ingat dan menyebabkan kematian.
4. Memengaruhi Sistem Saraf
Buah kecubung dapat mempengaruhi sistem saraf pusat karena mengandung zat katinona, yang merupakan stimulan untuk sistem saraf pusat dan sering digunakan sebagai club drug atau party drug.
Efeknya meliputi euforia, semangat berlebih, sulit tidur, percaya diri berlebihan, dan peningkatan gairah seksual. Efek ini dapat berlangsung selama 4-6 jam. Setelah efeknya hilang, pengguna bisa merasa sangat mengantuk, lemas, dan depresi.
Konsumsi jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, depresi berat hingga keinginan bunuh diri, anoreksia, gangguan irama jantung, dan gangguan jiwa berat.
Itulah beberapa dampak negatif dari mengonsumsi buah kecubung. Karena buah ini sangat berbahaya, penting untuk menghindarinya. Jika mengalami masalah kesehatan akibat kecubung, segera cari bantuan medis.