JATIMTIMES - Dokter spesialis tulang RSUD Sulawesi Barat (Sulbar) dr Helmiyadi Kuswardhana meninggal dunia usai mengalami serangan jantung. Helmi menghembuskan napas terakhirnya saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diketahui Helmi meninggal di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene pada Rabu (10/7) malam.
Baca Juga : Satpol PP Patroli Lokasi Mangkal PSK di Lawang Malang, Temukan Sejumlah Barang Ini
Dr Helmiyadi juga dikenal sebagai konten kreator atau tiktokers yang sering mengunggah video-video seputar informasi kesehatan.
Kabar duka ini sempat dibagikan oleh dokter RSUD Majene, dr Amjad.
"Innalilahi wa Innailaihi Raji'un, dr Helmiyadi meninggal dunia," kata dr Amjad, dikutip dari Tribun Sulbar.
Akibat dari kepergian dr sekaligus konten kreator kesehatan itu, publik saat ini banyak yang mencari-cari mengenai apa itu sudden cardiac arrest dan penyebabnya.
Apa itu Sudden Cardiac Arrest?
Dilansir dari laman Halodoc, henti jantung atau cardiac arrest merupakan kondisi jantung yang sangat serius. Sebab, ketika henti jantung terjadi, jantung akan berhenti berdetak. Kondisi ini juga dikenal sebagai kematian jantung mendadak.
Perlu diingat bahwa detak jantung manusia dikendalikan oleh impuls listrik. Saat impuls ini berubah pola, detak jantung menjadi tidak teratur dan menyebabkan terjadinya aritmia.
Jika aritmia terlambat mendapat penanganan, kondisi dapat menyebabkan henti jantung yang dapat berujung pada kematian.
Cardiac arrest dan serangan jantung adalah hal yang berbeda. Penyebab serangan jantung yaitu adanya masalah pada sistem sirkulasi tubuh yang menghalangi aliran darah ke jantung.
Sebagian besar serangan jantung penyebabnya oleh penyakit arteri koroner. Selain itu, usia, kebiasaan gaya hidup, seperti diet dan olahraga, dan kondisi medis lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami serangan jantung.
Penyebab Henti Jantung
Sejumlah faktor dapat menyebabkan henti jantung mendadak. Dua yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel dan atrium.
1. Fibrilasi ventrikel
Jantung manusia memiliki empat ruang. Dua bilik bawah adalah ventrikel. Ketika seseorang mengalami fibrilasi ventrikel, bilik tersebut akan bergetar di luar kendali, sehingga ritme detak jantung akan berubah secara dramatis.
Akibatnya, ventrikel mulai memompa darah secara tidak efisien, sehingga akan mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh secara signifikan.
Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah berhenti sama sekali. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
2. Fibrilasi atrium
Jantung juga dapat berhenti berdetak secara efisien setelah aritmia di bilik atas jantung. Kamar-kamar tersebut bernama atrium. Fibrilasi atrium terjadi ketika simpul sinoatrial (SA) tidak mengirimkan impuls listrik yang benar.
Nodus SA manusia terletak di atrium kanan. Bagian jantung ini mengatur seberapa cepat jantung memompa darah.
Ketika impuls listrik masuk ke fibrilasi atrium, ventrikel tidak dapat memompa darah keluar ke tubuh secara efisien.
Gejala Henti Jantung
Baca Juga : Heboh Toner Diganti Cairan Infus, Ini Penjelasan Dokter Zie
Gejala awal kondisi ini sering kali merupakan tanda peringatan. Jika kamu mengalami cardiac arrest, kamu bisa mengalami:
- Merasa pusing secara tiba-tiba.
- Menjadi sesak napas.
- Merasa lelah atau lemah.
- Muntah.
- Merasakan detak jantung yang berdebar.
Perawatan darurat segera kamu perlukan jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala-gejala berikut:
- Sakit pada dada.
- Tidak bernapas atau kesulitan bernapas secara - mendadak.
- Mengalami penurunan kesadaran.
- Pingsan atau kehilangan kesadaran mendadak.
Pencegahan Henti Jantung
Selayaknya masalah jantung lainnya, cardiac arrest dapat berkurang risikonya dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up secara rutin. Khususnya pemeriksaan terhadap kesehatan jantung dan aliran darah melalui skrining penyakit jantung.
- Berolahraga secara rutin untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah obesitas atau hipertensi.
- Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
- Membatasi asupan minuman beralkohol dan makanan tinggi lemak jenuh.
- Jika kamu merokok, penting untuk segera menghentikan kebiasaan ini.