JATIMTIMES - Kabar duka datang dari Tanah Suci, Mekkah. Dua jemaah haji asal Kabupaten Blitar dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji tahun ini. Kedua jemaah yang berasal dari Kecamatan Srengat dan Kecamatan Nglegok tersebut diketahui meninggal dunia karena sakit.
Kasi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, Hamim Thohari, pada Rabu (10/7/2024), mengkonfirmasi kabar tersebut.
Baca Juga : Apa itu Cardiac Arrest? Penyakit yang Diduga Menjadi Penyebab dr Helmiyadi Meninggal Dunia
"Ada dua jemaah asal Kabupaten Blitar yang meninggal dunia karena sakit selama pelaksanaan ibadah pada 2024 ini," ujar Hamim.
Dia menambahkan bahwa kedua jemaah tersebut berasal dari kloter 69 dan kloter 70.
Jumlah jemaah haji asal Kabupaten Blitar tahun ini tercatat sebanyak 1.098 orang, yang terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 68, kloter 69, dan kloter 70. Setiap kloter berisi 366 jemaah. Namun, dua jemaah dari kloter 68 batal berangkat karena sakit sebelum keberangkatan.
Menurut Hamim, para jemaah dari Kabupaten Blitar dijadwalkan kembali ke tanah air dalam dua tahap.
"Jemaah kloter 68 dijadwalkan tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 15.55 WIB, sementara jemaah kloter 69 dan kloter 70 dijadwalkan mendarat di Bandara Juanda Surabaya pada Jumat (12/7/2024) dini hari," jelasnya.
Untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar, Kemenag Kabupaten Blitar telah menyiapkan skema penjemputan khusus. Hamim menyatakan bahwa mereka telah membentuk tim untuk mengawal para jemaah dari Surabaya ke Blitar.
"Kami sudah menyiapkan skema penjemputan. Kami membentuk tim untuk mengawal para jemaah dari Surabaya ke Blitar," tuturnya.
Selain itu, Hamim juga mengimbau para jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan begitu tiba di Blitar. Mengingat mereka akan menerima banyak tamu saat kembali ke rumah, istirahat yang cukup sangat diperlukan.
"Kami minta jemaah istirahat yang cukup, jemaah harus bisa mengatur menemui tamu saat sudah berada di rumah," katanya.
Situasi di Mekkah selama musim haji memang selalu penuh dengan tantangan, terutama terkait kesehatan para jemaah yang menjalankan rangkaian ibadah di tengah cuaca yang ekstrem dan kerumunan besar. Meskipun sudah ada upaya maksimal untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik, risiko kesehatan tetap tidak bisa dihindari sepenuhnya.
Baca Juga : 9 Negara ini Masuk Daftar Negara Paling Dibenci di Dunia, Kok Bisa?
Hamim menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengingatkan para jemaah untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum keberangkatan.
"Kami selalu memberikan edukasi kepada jemaah tentang pentingnya menjaga kesehatan, baik sebelum, selama, maupun setelah pelaksanaan ibadah haji," ujarnya.
Edukasi ini mencakup pengetahuan tentang cara menghindari dehidrasi, menjaga pola makan, serta mengenali gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul.
Kehilangan dua jemaah ini tentunya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Pemerintah Kabupaten Blitar dan Kemenag setempat berjanji akan memberikan bantuan dan pendampingan bagi keluarga yang sedang berduka.
"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya dua jemaah haji asal Kabupaten Blitar. Kami akan memberikan pendampingan kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Hamim.
Sementara itu, suasana di Kabupaten Blitar menjelang kedatangan kembali para jemaah juga dipenuhi dengan harapan dan persiapan untuk menyambut mereka. Banyak keluarga yang sudah mempersiapkan penyambutan di rumah masing-masing, meskipun mereka diimbau untuk tidak terlalu berlebihan dan tetap memperhatikan kesehatan para jemaah yang baru saja menempuh perjalanan panjang.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, diharapkan proses pemulangan jemaah haji asal Kabupaten Blitar dapat berjalan lancar dan mereka bisa berkumpul kembali dengan keluarga dalam keadaan sehat. Hamim berharap agar seluruh jemaah dapat mengambil pelajaran berharga dari perjalanan spiritual ini dan tetap menjaga semangat keimanan yang telah diperkuat selama di Tanah Suci.