JATIMTIMES - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut Pabrik Gula Krebet Baru ditargetkan bakal memproduksi 2,4 juta ton gula pasir. Target tersebut salah satunya ditujukan dalam rangka mewujudkan ekosistem guna mendukung kemandirian pangan.
Arief menyebut, Pabrik Gula Krebet Baru merupakan salah satu pabrik gula Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar. Di mana, pabrik gula yang berlokasi di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang tersebut terdiri dari dua pabrik.
Baca Juga : Jelang 1 Suro, Polres Tulungagung Rutin Gelar Patroli Skala Besar
"Tadi kita lihat bagaimana memproduksinya, di sini tadi sekitar 6 ribu ton cane per day (ton tebu per hari). Sedangkan di pabrik yang satunya lagi, 6.100 sampai 6.300 ton cane per day. Jadi dari dua pabrik ini (memproduksi gula pasir) 12 ribu ton lebih," ujarnya saat ditemui JatimTIMES usai melakukan peninjauan ke Pabrik Gula Krebet Baru, Kamis (4/7/2024).
Di sisi lain, disampaikan Arief, penerimaan tebu di Pabrik Gula Krebet Baru mencapai kisaran 5,1 juta kuintal per tahun. "Itu pencapaian yang luar biasa juga. Targetnya tahun ini (memproduksi) sekitar 2,4 juta ton, itu target sampai dengan akhir tahun (2024)," imbuhnya.
Jika dibandingkan dengan pabrik gula yang ada di daerah lainnya, disampaikan Arief, pabrik gula di Kabupaten Malang masih unggul. "Kalau kemarin ke Jawa Barat, itu kalau petaninya mungkin sekitar 55, 60 ton per hektar. Di sini bisa di atas 100 ton, beberapa ada yang 120 ton, bahkan 200 ton. Artinya Jawa Timur ini luar biasa," ujarnya.
Keberadaan serta potensi pabrik gula di Kabupaten Malang tersebut, disampaikan Arif, bisa menyejahterakan para petani tebu. Sehingga harus dijaga bersama-sama.
Baca Juga : KPU Tulungagung Gelar Media Gathering, Sampaikan Tahapan Pilkada Serentak 2024
"Pabrik gula ini harus kita jaga bersama-sama, karena ini menghidupi petani tebu yang ada di Malang dan sekitarnya. Sehingga bisa membuat suatu ekosistem," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang mengungkapkan pada periode Januari hingga Juni 2024, stok gula pasir di Kabupaten Malang mencapai 226.042,44 ton. Sedangkan kebutuhan gula pasir di Kabupaten Malang sebanyak 4.757,99 ton. Artinya mengalami surplus 221.284,45 ton.