JATIMTIMES - Warga Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang terus mempertahankan budaya dan tradisi yang setiap tahun rutin digelar. Yakni akan menggelar Festival Merjosarian pada tahun 2024 ini.
Ketua Pelaksana Festival Merjosarian, Misranto mengatakan bahwa kegiatan yang akan digelar tersebut tak lain adalah untuk mempertahankan tradisi yang telah dilakukan bertahun-tahun. Dan juga untuk melakukan bersih desa.
Baca Juga : 62 Atlet Paralayang dari Tiga Negara Ikuti International Paragliding 4th Series di Kota Batu
“Dalam rangka menyambut tahun baru Jawa atau biasa disebut 1 Suro. Di Merjosari itu ada bersih desa, namun kali ini dikemas dalam judul Festival Merjosarian dengan tema bersih desa,” kata Misranto.
Festival Merjosarian sendiri akan digelar mulai 6 hingga 15 Juli 2024. Di situ akan ada berbagai kegiatan, seperti khotmil qur'an, ziarah kubur, pentas budaya, bantengan hingga santunan anak yatim.
“Ini lebih mengedepankan kepada seni-seni tradisional yang ada di Merjosari. Jadi pada pentas seni itu nanti ada bantengan anak dan dewasa 7 hari khasnya Merjosari, dan pentas seni dari 13 RW, menampilkan kesenian yang ada di RW masing-masing,” beber Misranto.
Dari kegiatan itu, Misranto berharap agar Festival Merjosarian dapat memberikan berkah bagi Kelurahan Merjosari. Namun pada intinya untuk meneruskan tradisi Merjosari.
“Harapannya bahwa Festival Merjosarian ini yang pertama sebagai wujud rasa syukur seluruh warga Merjosari atas segala rahmat dan berkahnya Gusti Allah, yang kedua ini bisa menjadi ajang untuk memajukan paling tidak menampilkan budaya, kalau tidak ditampilkan kan bisa mati. Kemudian juga menjadi ajang hiburan warga Merjosari dan warga yang lainnya,” beber Misranto.
“Untuk masyarakatnya semakin mencintai budayanya, semakin guyub rukun, karena seni tradisional pasti melibatkan banyak orang, sehingga disitulah menjadi ajang kerukunan bagi seluruh warga Merjosari,” tukas Misranto.
Sementara itu, Lurah Merjosari, Anton Viera mengatakan bahwa Festival Merjosarian adalah kegiatan rutinan. Dan pada tahun ini, kegiatan ini dikemas dalam bentuk bersih desa.
Baca Juga : Benarkah Weton Tulang Wangi Alami Sakit Jelang 1 Suro? Ini Penjelasan Om Hao
Dalam hal ini, Anton sebagai kepala wilayah mengaku sangat mendukung Festival Merjosarian. Karena untuk menjaga tradisi leluhur dan kesenian tradisional.
“Ya artinya kita mensupport, sebagai kepala wilayah kita mensupport, kita mendukung kegiatan warga ini karena salah satu tujuannya kan untuk tetap menjaga tradisi leluhur ya yang ada, kesenian-kesenian tradisional yang akan dikemas kemudian ditampilkan dalam acara yang dimaksud tersebut,” ungkap Anton.
Pada kegiatan ini, Anton juga berharap kedepan Festival Merjosarian dapat tetap dipertahankan. Hal itu sebagai pengingat kepada budaya leluhur.
“Yang kedua ini kan bentuk rasa kerukunan warga Merjosari, kerukunan keguyuban antar warga masyarakat di Merjosari yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan ini setiap tahunnya. Karena kan ada beberapa acara menumbuhkan UMKM, kesenian-kesenian tradisional, nah UMKM ini kan memunculkan beberapa produk juga selain kuliner,” tukas Anton.