free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Benarkah Weton Tulang Wangi Alami Sakit Jelang 1 Suro? Ini Penjelasan Om Hao

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

04 - Jul - 2024, 17:10

Placeholder
Om Hao (kanan) sebagai narasumber YouTube Mas Kur Channel. (Foto: YouTube)

JATIMTIMES - Menjelang 1 Suro atau 1 Muharram 1446, yang tahun ini jatuh pada 7 Juli 2024, perbincangan mengenai weton tulang wangi semakin hangat. Banyak yang bertanya-tanya apakah pemilik weton ini memang mengalami kondisi kesehatan yang menurun menjelang 1 Suro.

Akun X @lakonstory mengungkapkan bahwa orang dengan weton tulang wangi sering kali mulai merasa sakit-sakitan menjelang 1 Suro. "Kalau tidak salah hitung 1 Suro jatuh pada tanggal 7 Juli 2024. Jika peka, para pemilik weton tulang wangi biasanya sudah mulai merasa aneh di beberapa bagian tubuh," tulisnya.

Baca Juga : Peramal India Prediksi Kiamat 10 Agustus 2024, Ini 10 Tanda Kiamat Menurut Rasulullah SAW

Akun tersebut juga menyebutkan beberapa gejala yang sering dialami oleh pemilik weton ini. "Nyeri, lemas, susah tidur, perasaan gelisah, denger suara2 aneh ditelinga, dan panas di blkng leher. lyo ta?," tambah lakonstory. 

Hari A Kurniawan atau akrab disapa Om Hao, seorang konten kreator Kisah Tanah Jawa yang memiliki kemampuan supranatural dan dapat melakukan praktik retrokognisi, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.

Menurut Om Hao, weton tulang wangi memiliki kepekaan khusus terhadap hal-hal metafisik. Pemilik weton ini sering dicari oleh entitas untuk berinteraksi karena tubuh mereka mengeluarkan bau harum yang menarik entitas tersebut.

"Sehingga ketika bulan Suro, banyak pemilik weton ini sedang drop-dropnya, habis, karena sering dipakai atau diajak interaksi oleh makhluk astral," jelas Om Hao dalam video YouTube di kanal Mas Kur Channel, dikutip Kamis, 4 Juli 2024.

"Ketika makhluk ini datang, mereka menghisap energi dari orang dengan weton itu. Kemudian, mereka sering diajak koneksi, ibarat kata seperti koneksi Wi-Fi yang tidak ada password-nya, jadi langsung konek dan all access," tambahnya. 

Om Hao menambahkan bahwa aroma harum dari weton wangi sangat memudahkan makhluk astral untuk terkoneksi dan menggunakan tubuh pemilik weton sebagai alat komunikasi. Inilah yang menyebabkan banyak pemilik weton tulang wangi merasa drop menjelang bulan Suro, karena energi mereka gampang terserap.

"Semua orang punya kepekaan, tapi tidak sadar. Namun, kadang software ada tapi belum aktif," ujar Om Hao. 

Menurutnya, weton tulang wangi termasuk dalam kategori khusus yang memiliki daya tarik metafisik. Hal ini berbeda dengan weton lain yang mungkin lebih menarik dari segi rezeki.

"Tulang wangi istimewa kategori khusus. Yang lain ada weton tertentu yang mungkin di kategori menarik rejeki, atau lainnya," jelas Om Hao.

Daftar Weton Tulang Wangi

- Senin Kliwon

- Senin Wage

- Senin Pahing

- Selasa Legi

- Rabu Pahing

- Rabu Kliwon

- Kamis Wage

- Sabtu Wage

- Sabtu Legi

- Minggu Pon

- Minggu Kliwon

Weton tulang wangi juga terkait dengan sifat kepemimpinan yang kuat, kreativitas, bakat, dan diyakini memiliki masa depan yang cerah.

Ciri-Ciri Weton Tulang Wangi

Baca Juga : Profil Veni Oktaviana, Eks Mahasiswi Viral yang Kembali Terlibat Kasus Perselingkuhan

1. Memiliki daya tarik luar biasa bagi manusia dan makhluk gaib.

2. Sensitif terhadap keberadaan dunia gaib.

3. Memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.

4. Karakternya kuat, positif, dan mampu mengatasi makhluk astral.


Topik

Serba Serbi weton tulang wangi om hao 1 suro



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri