JATIMTIMES - Kebahagiaan menjadi tujuan utama hidup banyak orang. Namun, ada beberapa kesalahan umum yang tanpa disadari justru menghalangi pencapaian kebahagiaan tersebut. Menurut dr. Bandoro MD, seorang dokter umum di GWS Medika, ada tiga kesalahan fatal yang kerap membuat seseorang sulit merasa bahagia.
Melalui akun Instagram pribadinya, Bandoro memaparkan betapa pentingnya mengenali dan menghindari kesalahan-kesalahan ini agar kita bisa meraih kebahagiaan yang lebih autentik dan bertahan lama. Berikut ini 3 kesalahan fatal membuat seseorang sulit merasa bahagia, dilansir @bandoromd.
1. Mencoba Menghindari Ketidakbahagiaan
Baca Juga : 5 Tanda Badan Kamu Terkena Fatty Liver, Awas Kurangi Gula!
Menurut dr. Bandoro, kebahagiaan dan penderitaan adalah dua sisi dari satu koin yang sama. Menghindari ketidakbahagiaan malah bisa membuat kita sulit bahagia.
Misalnya, kebahagiaan yang diperoleh dari mendapatkan nilai A akan sangat berbeda antara hasil kerja keras seminggu belajar dibandingkan dengan hasil menyontek. Ini adalah contoh dari apa yang disebut sebagai "plain pleasure balance" oleh dr. Anna Lembke, seorang psikiater dari Stanford.
2. Berpikir bahwa Mencapai Tujuan Besar akan Memberikan Kepuasan Permanen
Banyak orang beranggapan bahwa mencapai tujuan besar seperti mendapatkan 1 M pertama, menikah, memiliki rumah, atau menambah 100 ribu followers akan memberikan kepuasan yang permanen.
Menurut dr. Bandoro, meskipun hal tersebut tidak salah, otak kita selalu beradaptasi terhadap hal-hal seperti uang, kekuasaan, kenikmatan, dan prestise. Tidak peduli seberapa banyak yang kita miliki, kepuasan tersebut tidak akan bertahan lama.
"Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengejar tujuan yang kita inginkan, tetapi perlu disadari bahwa fungsi tujuan tersebut lebih sebagai arah atau petunjuk, bukan sebagai sumber kebahagiaan utama. Kebahagiaan sebenarnya terletak pada perjalanan naik-turun kita menuju tujuan tersebut," jelas dr. Bandoro.
3. Hanya Mencari Kenikmatan Saja
Baca Juga : Benarkah Weton Tulang Wangi Alami Sakit Jelang 1 Suro? Ini Penjelasan Om Hao
Mencari hiburan seperti makan enak atau menonton film memang bagus, namun untuk kebahagiaan jangka panjang, dua komponen lain perlu ditambahkan, yakni orang-orang dan kenangan.
Kebahagiaan sering kali ditemukan dalam tradisi dan kebersamaan. Misalnya, dalam perayaan Lebaran, bukan hanya makanannya yang membuat bahagia, tetapi juga momen berkumpul bersama keluarga dan melakukan sungkeman.
Begitu juga dengan Imlek, bukan hanya soal angpau, tetapi kebersamaan dengan keluarga yang membuat momen tersebut istimewa.
"Inilah mengapa kebahagiaan sering kali dimasukkan dalam tradisi, untuk mencegah kenikmatan menjadi sebuah adiksi," kata dr. Bandoro.
Dengan menghindari ketiga kesalahan di atas, kita dapat lebih mudah meraih kebahagiaan yang lebih bermakna dan tahan lama. Semoga bermanfaat!