JATIMTIMES - Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka pelatihan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) yang digelar di Lotus Garden, Rabu (3/7/24).
Pelatihan ini membahas soal penyimpanan dan pembuangan obat rumah tangga. Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia. Yakni Twoti Dika Permanasari dan Hanie Kusuma Wardani.
Baca Juga : Pemkot Blitar Siapkan Keamanan Ketat untuk 3rd BEN Carnival 2024
"Seperti kita ketahui ketersediaan obat-obatan dalam rumah tangga sangat penting. Terutama untuk menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga. Namun dalam mengonsumsinya kita terkadang berlebihan, tidak sesuai dosis, tidak memilih obat dengan benar, dan lainnya," ujarnya.
Zanariah mengungkapkan, penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penyimpanan dan pembuangan obat juga harus sesuai aturan. Karena penyimpanan yang salah akan mengurangi khasiat obat. Membuang obat sembarangan akan memengaruhi ekosistem lingkungan. Misalnya, larut dalam air tanah atau tidak sengaja termakan oleh binatang.
"Maka isu-isu ini menuntut kita untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat. Khususnya dalam menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara tepat dan benar," ungkapnya.
Pj wali kota Kediri menjelaskan para kader ini akan mendapat pelatihan tentang dapat, guna, simpan dan buang (dagusibu) obat. Maka para kader harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ditambah juga akan ada materi tentang survei perilaku masyarakat terkait pengelolaan obat di rumah tangga. Harapannya dengan acara ini semakin meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional.
Baca Juga : Sinkronisasi dan Validasi Data, Dinas Pendidikan Kota Kediri Komitmen Entaskan Anak Tidak Sekolah
"Saya mengajak para apoteker menjadi agen sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak swamedikasi, berlebihan konsumsi obat atau anti mengonsumsi obat. Sering terjadi penggunaan antibiotik sembarangan apalagi mengikuti tren obat yang viral di media sosial. Saya berpesan setelah pelatihan ini para kader bisa membantu puskesmas melaksanakan program-program," jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 90 kader Gema Cermat, apoteker puskesmas, penanggung jawab promosi kesehatan, dan penanggung jawab kesehatan lingkungan. Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri Mubasysyr dan tamu undangan lainnya.