free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Budayawan Segel Makam Tiga Putri Mataram, Desak Pemda Lindungi Situs Leluhur di Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

30 - Jun - 2024, 03:02

Placeholder
Budayawan Blitar segel makam Tiga Putri Mataram sebagai situs warisan sejarah. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Sejumlah budayawan Blitar berkumpul di kompleks makam Tiloro di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap keberlanjutan situs-situs bersejarah di daerah tersebut, Sabtu (29/6/2024). Aksi ini dipicu oleh klaim bahwa makam Tiga Putri Mataram adalah makam seorang habib keturunan Yaman, yang dianggap tidak berdasar dan meresahkan masyarakat setempat. 

Makam Tiga Putri Mataram dikenal sebagai situs sakral dan historis yang dihormati oleh masyarakat Blitar. Makam ini dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi tiga putri dari Kerajaan Mataram pada abad ke-17: Roro Rayung, Roro Wandansari, dan Roro Bondan Palupi. Makam ini tidak hanya menjadi simbol budaya dan sejarah lokal, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Blitar.

Segel Makam oleh Budayawan

Baca Juga : Kisah Legenda Naga di Telaga Sarangan  

Dipimpin oleh Anwar Hakim Darajad, seorang budayawan dan akademisi dari Universitas Islam Blitar (Unisba) Blitar, serta Abdul Azis, seorang pegiat budaya Blitar, para budayawan ini memutuskan untuk menyegel makam sebagai bentuk protes simbolis. Anwar Hakim Darajad menjelaskan bahwa aksi penyegelan ini bertujuan untuk melindungi makam dari klaim yang tidak sah dan untuk menyoroti pentingnya perlindungan situs bersejarah.

"Makam ini adalah bagian dari warisan budaya kita yang sangat berharga. Kami menolak klaim bahwa makam ini adalah makam seorang habib karena tidak ada bukti sejarah yang mendukung hal itu. Kami ingin memastikan bahwa situs-situs seperti ini dilindungi dan dihormati," kata Anwar Hakim Darajad dalam pernyataannya.

 Seruan untuk Pemda dan Masyarakat

Para budayawan juga menyampaikan tuntutan mereka kepada Pemerintah Kota Blitar. Mereka mendesak agar Pemkot Blitar mengambil tindakan yang lebih tegas dalam merawat dan melindungi situs-situs bersejarah di kota ini, tidak hanya terfokus pada makam Bung Karno yang selama ini menjadi perhatian utama.

Abdul Azis menekankan bahwa banyak situs bersejarah lain di Blitar yang juga perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang sama. "Blitar bukan hanya tentang Bung Karno. Ada banyak situs bersejarah lain yang juga penting dan harus kita jaga bersama. Kami mengajak masyarakat dan Pemkot Blitar untuk lebih peduli dan merawat situs-situs ini," ujarnya.

 Tuntutan Pembuatan Perda Cagar Budaya

Selain itu, para budayawan ini juga menuntut agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar segera membuat peraturan daerah (perda) tentang cagar budaya yang khusus melindungi dan melestarikan situs-situs bersejarah. Mereka berpendapat bahwa regulasi semacam ini sangat diperlukan untuk memberikan kerangka hukum yang jelas dalam upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya.

"Kami akan melanjutkan aksi ini sampai ada tanggapan dari DPRD Kota Blitar. Kami membutuhkan perda cagar budaya yang kuat untuk memastikan bahwa situs-situs bersejarah seperti makam Tiga Putri Mataram ini terlindungi dengan baik dari klaim-klaim sepihak yang tidak berdasar," tegas Anwar Hakim Darajad.

Pentingnya Merawat Punden Desa

Baca Juga : Perpisahan Rektor dan Wakil Rektor Unisma, Yayasan Apresiasi Kepemimpinan Prof Maskuri 

Anwar Hakim Darajad juga mengajak masyarakat Blitar untuk lebih aktif dalam merawat situs-situs bersejarah, terutama punden desa yang sering kali terabaikan. Menurut dia, punden desa merupakan bagian integral dari sejarah dan identitas komunitas lokal.

"Merawat punden desa dan situs-situs bersejarah lainnya adalah tanggung jawab kita bersama. Ini bukan hanya tentang menjaga masa lalu, tetapi juga tentang menghormati leluhur kita dan membangun kebanggaan komunitas kita," ungkap Anwar.

Langkah ke Depan

Para budayawan ini berencana untuk melanjutkan aksi mereka dengan berbagai kegiatan edukasi dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi dan melestarikan warisan budaya Blitar. Mereka berharap bahwa upaya mereka akan menginspirasi warga Blitar untuk lebih peduli terhadap situs-situs bersejarah di sekitar mereka dan untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kekayaan budaya daerah.

"Dengan aksi ini, kami berharap dapat membuka mata semua pihak bahwa warisan budaya kita perlu dilindungi dan dijaga dengan sepenuh hati. Mari kita bersama-sama menjaga Blitar sebagai kota yang kaya akan sejarah dan budaya," pungkas Abdul Azis.

Aksi penyegelan makam ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak akan pentingnya menjaga dan melindungi situs-situs bersejarah. Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan pemerintah, Blitar dapat terus melestarikan warisan budayanya untuk generasi yang akan datang.


Topik

Peristiwa Makam Tiga Putri Mataram Blitar makam habib budayawan Blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Yunan Helmy