JATIMTIMES - Ratusan siswa dari SMA sederajat hingga SLB di Kota Batu mendapatkan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, Rabu (26/6/2024). Mereka dibekali Bimbingan Teknis untuk terlibat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAP).
Tujuannya untuk mengaktifkan unsur sekolah dalam berperan melakukan mitigasi kebencanaan di Kota Batu yang merupakan daerah rawan bencana.
Baca Juga : Tak Sampai Rp 1 Miliar hingga Pertengahan Tahun, Pendapatan Retribusi Parkir Kota Batu Jauh dari Target
Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana yang dilangsungkan di SMA Al Hikmah, Kota Batu itu melibatkan 108 siswa dan guru SMA/SMK/SLB negeri dan swasta se Kota Batu. Pembekalan ini diharapkan dapat membentuk satuan tugas di sekolah masing-masing.
Pj. Wali Kota Batu menjelaskan bahwa di balik keindahan Kota Batu adalah kota yang rawan bencana, karena dikelilingi oleh berbagai gunung yang aktif. Hal ini perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak.
"Informasi ke bencana alam adalah hal yang penting, ada guru dan tenaga kependidikan serta siswa yang harus dipahamkan tentang antisipasi bencana, insya Allah korban bisa diminimalisir secara dini jangan sampai terlambat diantisipasi," jelas Aries, Rabu (26/6/2024).
Dalam kesempatan itu, Aries yang juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, didampingi Kepala BPBD Kota Batu menyerahkan alat peraga kebencanaan kepada perwakilan SLB Negeri Kota Batu, SMAN 1 Kota Batu, SMKN 2, dan SMA Al Hikmah Boarding School Kota Batu untuk dimanfaatkan dalam pelatihan.
Aries menyebut, bencana yang terjadi di Kota Batu beberapa tahun yang lalu harus menjadi catatan penting sebagai evaluasi, untuk melakukan antisipasi. Ia juga mencontohkan negara Jepang, dimana secara dini mereka melaksanakan pendidikan mitigasi bencana sejak usia dini di sekolah.
Baca Juga : Netizen Heboh Protes Siswa SMA Wisuda Pakai Toga dan Slempang: Ngide Banget Pake Gelar
Dia menekankan dengan pelaksanaan pembekalan mampu bermanfaat bagi siswa untuk peduli sejak dini tentang kebencanaan. Lebih lanjut, Bimtek tersebut dinilai penting sebagai langkah antisipasi terhadap bencana dan apa yang harus dilakukan, untuk mengorganisir terutama di lingkungan sekolah.
Pembekalan itu dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 26-27 Juli 2024, dan diisi dengan materi dari BPBD Kota Batu, Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Jawa Timur, dan PMI Kota Batu dengan materi tentang beragam program mitigasi dan penanggulangan bencana.
"Bencana tidak bisa kita hindari, tetapi kita bisa meminimalisir dampak atau kerugian bencana. Forum ini menjadi tugas kita semua, membantu BPBD dalam penanganan bencana. Kita ingin semua kompak di Kota Wisata Batu karena kita sayang dengan kota kita," tutur Aries.