JATIMTIMES - Ustaz Adi Hidayat, wakil ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027, mengungkapkan adanya dua surat dalam Al-Quran yang memiliki keutamaan luar biasa. Menurut dia, kedua surat ini dapat menggugurkan dosa dan mempercepat terkabulnya doa, selama doa tersebut baik untuk urusan dunia maupun akhirat.
"Ini hanya Allah turunkan untuk umat Nabi Muhammad SAW. Catat ini ya, dan saya belum pernah membagikan versi lengkapnya di mana pun. Kalau bisa dilakukan, bukan hanya dosa digugurkan, tapi setiap hurufnya mempercepat terkabulnya doa kita di hadapan Allah SWT," jelas Adi Hidayat, dikutip YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (26/6).
Baca Juga : 10 Olahan Mi Paling Populer Versi TasteAtlas, 1 dari Indonesia
Dua surat yang dimaksud adalah Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Baqarah ayat 284-286. "Jika salah satu doa kurang baik, maka akan diperbaiki oleh Allah. Misalnya (doa) untuk dunia baik tapi akhirat tidak, maka diperbaiki oleh Allah kepada yang lebih baik," ungkap Adi Hidayat. "Jadi sebelum berdoa, bacalah dua surah tersebut," tambahnya.
Adi Hidayat menjelaskan bahwa ayat-ayat dari Surat Al-Baqarah ayat 284-286 ini bahkan dituliskan di dinding Kakbah. "Saat berhala dikeluarkan, gambar-gambar dihapus, syair diganti dengan ayat Al-Quran sehingga diganti dengan kain kiswah Kakbah di luar. Yang di dalam pun dihiasi dengan ayat Al-Quran. Di antara yang dituliskan itu Al-Baqarah ayat 284-286. Intinya di 285-286," tandasnya.
Berikut ini Surat Al Baqarah ayat 284-286:
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٨٤
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦
Ayat ini, menurut Adi Hidayat, diturunkan secara spesial oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. "Malaikat Jibril mengabarkan kabar gembira siapa yang membiasakan membaca Al-Fatihah, kemudian dua ayat terakhir Al-Baqarah. Maka tidaklah dia membacakan itu, kecuali setiap hurufnya dijaminkan mengabulkan doa-doa yang dia mohonkan sepanjang benar doanya dan tidak diselimuti maksiat," jelasnya.
Baca Juga : Update Kasus Pelecehan Logo NU 'Ulama Nambang', Polisi Periksa 3 Saksi di Malang
"Kalaupun Anda benar doanya khusyuk sampai menangis, tapi ada selimut maksiat dalam permohonan doa itu, pengabulannya akan tertunda," imbuh Adi Hidayat.
Sebagai tambahan, Adi Hidayat mengutip hadis Muslim yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda:
عن ابى هريرة رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ان الله تعالى طيب لايقبل الاطيبا وان الله امرالمؤمنين بما امربه المرسلين فقال تعالى : ياايها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صلحا. وقال:ياايها الذين امنوا كلوا من طيبات مارزقناكم. ثم ذكر الرجل يطيل السفر اشعث اغبر يمد يديه الى السماء يارب يارب ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام وغذى بالحرام فانى يستجاب له (رواه مسلم)
"Sesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sama seperti yang telah diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Maka Allah berfirman: Hai para Rasul, makanlah dari segala sesuatu (makanan) yang baik dan lakukan amal saleh. Dan Dia telah berfirman pula: Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari segala apa (makanan) yang telah Kami berikan kepadamu. Kemudian Rasulullah menceritakan tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor. Ia menadahkan kedua tangannya ke langit (seraya berdoa) Ya Rab, Ya Rab, sedangkan makannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia kenyang dengan barang haram, bagaimana mungkin doanya dikabulkan." (HR. Muslim).