free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Polisi Ungkap 8.000 Ekor Ayam Terpanggang di Wajak, Alat Pemanas Suhu Jadi Titik Awal Kebakaran

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

26 - Jun - 2024, 04:29

Placeholder
Kondisi kandang peternakan ayam di Kecamatan Wajak yang terlihat ludes terbakar usai peristiwa kebakaran terjadi pada Selasa (25/6/2024), hasil penyelidikan polisi sedikitnya ada sekitar 8 ribu ekor ayam turut terpanggang. (Foto: Polsek Wajak for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Sedikitnya ada 8 ribu ekor ayam yang mati terpanggang usai kebakaran yang terjadi di sebuah kandang peternakan ayam di Dusun Krajan, Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Selasa (25/6/2024). Akibat kejadian tersebut, pemilik peternakan ayam mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Perkembangan hasil penyelidikan polisi tersebut disampaikan Kapolsek Wajak AKP Sumarsono kepada JatimTIMES, saat dikonfirmasi Selasa (25/6/2024). "Nihil korban jiwa, namun ayam umur 12-15 hari sejumlah kurang lebih 8 ribu ekor turut terdampak kebakaran," ujarnya.

Baca Juga : PUPR Tangani Sejumlah Infrastruktur Jalan di Tulungagung Tahun Ini, Cek Lokasi dan Besaran Anggarannya

Selain ribuan ayam yang turut mati terpanggang, kandang beserta peralatannya hingga pakan ayam juga ludes terbakar. "Kerugian diperkirakan mencapai Rp 350 juta," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran pada kandang peternakan ayam tersebut terjadi pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 04.30 WIB. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Personel gabungan beserta Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang berhasil memadamkan api pada kisaran pukul 07.50 WIB.

"Dugaan sementara api penyebab kebakaran berasal dari alat pemanas suhu yang terbuat dari arang," ujar Sumarsono.

Data kepolisian mengungkapkan, kandang peternakan ayam yang ludes terbakar tersebut milik Kepala Desa (Kades) Bambang yang disewakan kepada Juri. Penyewa yang kini berusia 35 tahun tersebut merupakan warga Dusun Krajan, Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Sumarsono menuturkan, kronologi kebakaran bermula pada Selasa (25/6/2024). Saat itu sekitar pukul 04.30 WIB, saksi bernama Jurianto telah usai memberi makan dan mengisi air minum ayam yang ada di kandang.

Setelahnya, saksi kemudian keluar dari kandang. Tidak lama kemudian, saksi mengetahui kobaran api di dalam kandang. Mengetahui kejadian tersebut, saksi sempat berusaha memadamkan api sembari berteriak minta tolong.

Baca Juga : Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga, DKPP Ngawi Gelar Gerakan Pangan Murah

Mendengar teriakan tersebut, warga setempat bergegas mendatangi lokasi kejadian guna membantu memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, banyaknya material yang mudah terbakar menyebabkan api cepat menjalar dan menghanguskan kandang peternakan yang berisi sekitar 8 ribu ekor ayam tersebut.

Beberapa saat kemudian, mobil pemadam beserta personel Damkar Kabupaten Malang yang tiba di lokasi kejadian melakukan upaya penanggulangan kebakaran. Hingga akhirnya, api berhasil dipadamkan pada kisaran pukul 07.50 WIB.

"Diduga api penyebab kebakaran berasal dari alat berupa oven yang terbuat dari kaleng bekas cat berisi arang yang dibakar. Alat tersebut berfungsi sebagai pemanas kandang," jelas Sumarsono.

Oven pemanas suhu dalam kandang itulah yang kemudian terguling dan membakar lantai kandang yang penuh dengan sekam. "Selanjutnya api merambat dan membakar ayam dan seluruh bagunan kandang beserta isinya. Saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut," pungkas Sumarsono.


Topik

Peristiwa Malang kebakaran Wajak kandang ayam



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Nurlayla Ratri