JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang terus memaksimalkan alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Malang Tahun Anggaran (TA) 2024 sebesar Rp 360 miliar secara efektif, efisien dan responsif.
Kepala DPUBM Kabupaten Malang Khairul Isnadi Kusuma atau yang akrab disapa Oong ini menyampaikan, jika dibandingkan dengan panjang jalan Kabupaten Malang sepanjang 1.668,7 kilometer dan ditambah dengan jalan strategis yang panjang totalnya bisa mencapai 2.000 kilometer, anggaran Rp 360 miliar tidak akan cukup jika tidak digunakan secara efektif, efisien dan responsif.
Baca Juga : PUPR Tangani Sejumlah Infrastruktur Jalan di Tulungagung Tahun Ini, Cek Lokasi dan Besaran Anggarannya
"Bayangkan dengan anggaran kita sekitar Rp 360 miliar kan nggak cukup untuk menangani. Makanya ini harus ada perencanaan sistem penganggaran maupun perencanaan pembangunan jalan, sehingga terbentuk konektivitas itu efektif, efisien dan responsif," ungkap Oong kepada JatimTIMES.
Pihaknya pun menjelaskan, konsep kerja efektif yang diterapkan oleh DPUBM Kabupaten Malang yakni dengan membangun jalan di pedesaan atau jalan-jalan yang rusak. Hal ini dinilai akan dapat menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat Kabupaten Malang.
Kemudian, penerapan kerja efisien yakni meskipun dengan alokasi anggaran yang cukup kecil yakni sebesar Rp 360 miliar. Namun, bisa memberikan manfaat bagi kepentingan banyak pihak.
"Misalnya mana yang harus ditambal dulu, mana yang harus dilebarkan dulu, dilihat dari segi efisiensinya. Kalau lintas harian rata-rata (lhr) tidak begitu tinggi, mungkin tidak pelebaran jalan dulu, tapi jalannya dimantapkan dulu aspalnya, cor beton," tutur Oong.
Lalu tahapan responsif yang dimaksud Oong yakni dengan melakukan pekerjaan secara cepat dan tepat sesuai aturan yang berlaku dan sesuai yang diharapkan masyarakat maupun pimpinan daerah.
"Makanya efektif, efisien dan responsif termasuk sinergi dengan APBN dengan APBD termasuk Anggaran Dana Desa. Ini sedang kita edukasi pemerintah desa. Mana jalan desa yang bisa ditangani oleh anggaran desa ya ditangani desa, lalu APBN masuk kan mengurangi beban kita," jelas Oong.
Baca Juga : Silpa Kota Batu Rp 190 Miliar, DPRD: Mayoritas Disumbang Kegiatan yang Gagal Digelar
Sementara itu, pihaknya pun memberikan contoh sinergitas anggaran yang terjadi pada penanganan infrastruktur jalan di Kabupaten Malang. Yakni perbaikan jalan Gondanglegi-Balekambang yang ditangani melalui APBN.
"Seperti Gondanglegi-Balekambang itu kan ditangani oleh APBN. Artinya beban kita berkurang, beban di situ kita geser ke yang lain. Itu panjang 31 sekian kilometer, kalau itu kita anggarkan di APBD kita, berapa ratus miliar yang bisa kita hemat untuk daerah-daerah lain," terang Oong.
Pihaknya berharap, dengan dilakukannya perbaikan jalan di Kabupaten Malang secara bertahap, maka dapat membantu memperlancar konektivitas antar wilayah. Sehingga akan berdampak pada perekonomian masyarakat Kabupaten Malang.