JATIMTIMES - Punya wajah bopeng kerap bikin tidak percaya diri. Biasanya salah satu upaya yang dilakukan bagi penderita bopeng dengan menggunakan skincare, sayangnya cara ini kerap tidak mendapati hasil.
Bopeng adalah masalah kulit berupa bekas luka yang tampak cekung menyerupai lubang dan terjadi karena adanya kerusakan lapisan kulit. Lalu apa yang harus dilakukan jika menggunakan skincare gak ngaruh?
Baca Juga : Para Orang Tua Wajib Tahu, Ini Bahaya Sindrom Tourniquet Hair pada Bayi
Dokter estetika atau kecantikan, Yessica Tania membedah permasalahan tersebut di sosial medianya baru-baru ini. “Yang sering ngeluh punya bopeng tapi pake skincare apapun ga ngaruh ya ini dia jawabannya,” ucap dokter Zie sapaan akrabnya.
Caranya dengan beberapa pilihan treatment. Yakni subsisi, microneedling dan microdermabrasion. Perawatan subsisi adalah prosedur melepaskan ikatan luka di lapisan kulit.
Caranya dengan memasukan jarum suntik ke bawah jaringan kulit untuk memutuskan jaringan collagen baru yang terbentuk dan menarl kulit setelah kulit terluka. Setelah diputus, kulit akan kembali ke posisi sebelum luka terbentuk.
"Frekuensinya bisa dilakukan 3 sampai 6 kali. Dengan masa pemuliahan tindakan subsisi selama 2 sampai 7 hari. Biayanya dari Rp600 ribu sampai Rp3 juta,” ucap dokter Zie dikutip, Minggu (23/6/2024).
Selain subsisi juga bisa dilakukan dengan microneedling. Microneedling adalah prosedur buat mengurangi penampilan bekas jerawat, kerutan dan sebagainya.
Baca Juga : Benarkah Jemaah yang Baru Pulang Haji Tak Boleh Keluar Rumah Setelah 40 Hari?
Caranya dengan membuat lubang-lubang halus di permukaan kulit secara halus untuk menstimulasi kulit supaya memproduksi collagen dan elastin. Frekuensinya bisa dilakukan 3 sampai6 Kali. Dengan masa pemulihan 24 sampai 36 jam. Harganya mulai Rp350 ribu sampai Rp1,5 juta.
Terakhir dengan microdermabrasion, yakni prosedur untuk mengurangi penampilan bekas jerawat, kerutan dan sebagainya. Caranya dengan ‘mengamplas’ kulit secara halus menggunakan alat yang permukaannya sedikit kasar.
“Frekuensi mengatasi ini bisa dilakukan 3 sampai 6 kali. Dengan masa pemulihan 24 jam, harganya Rp350 ribu sampai Rp 1 juta,” tutup dokter Zie.