free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Orang Pertama di Khitan, Alatnya Menggunakan Kapak

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

22 - Jun - 2024, 17:20

Placeholder
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Dalam Islam, berkhitan merupakan bentuk penyucian. Khitan ini dalam istilah adalah membuka atau memotong kulit (quluf) yang menutupi ujung kemaluan. Tentu, tujuannya adalah untuk membersihkan dari najis.

Hadist riwayat Ahmad, menjelaskan, bahwa "Sunat (khitan) itu dianjurkan untuk laki-laki (sunah), dan hanya merupakan kebolehan (sunnah) bagi perempuan". Nah berkaitan tentang khitan, lantas siapa sosok yang pertama kali melakukan khitan?

Baca Juga : Peduli Masyarakat, Polres Tulungagung Gelar Bakti Kesehatan Menyambut HUT Ke-78 Bhayangkara

Dalam Kitab Mughni Al-Muhtaj, dijelaskan bahwa laki-laki yang pertama melakukan khitan adalah Nabi Ibrahim. "Yang ada dalam shoheh, Ibrohim berkhitan ketika berumur delapan puluh tahun".

Dan khitan berlanjut pada para rasul dan para pengikutnya. Sampai Masih (Isa) juga berkhitan. Dan orang Kristen mengakui akan hal itu tidak menolaknya. Sebagaimana mereka juga mengakui keharaman daging babi". (Tuhfatul Al-Maudud, hal. 158-159).

Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : "Ibrohim alaihis salam berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun dan berkhitan dengan kapak".

Dalam proses khitan, alat yang digunakan saat itu memanglah menggunakan kapak.  Hal ini pun dikatakan Ibnu Hajar. "Yang kuat, maksud dalam hadits adalah alat (kapak)". 

Kemudian, Abu Ya’la meriwayatkan dari Jalam Ali bin Rabah berkata, "Ibrohim diperintahkan untuk berkhitan. Maka beliau berkhitan dengan kapak, sehingga merasakan kesakitan. Maka Allah mewahyukan kepadanya agar dipercepat sebelum diperintahkan kepadanya. Dan beliau mengatakan, "Wahai Tuhanku, saya tidak suka mengakhirkan perintahMu".

Berkhitan, menjadi satu bentuk ujian terhadap kepatuhan kepada Allah SWT.  Ibnu Qoyyim meriwayatkan terkait hal ini. "Khitan termasuk perangai yang Allah Subhanahu ujikan kepada Ibrohim kekasih-Nya, dan beliau melaksanakan dan menyempurnakan sehingga dia dijadikan sebagai Imam untuk seluruh manusia".

Untuk itu, umat muslim pun dianjurkan mengikutinya. Dalam sebuah buku Fiqih Kontemporer kary Dr H Sudirman, bahwa perintah untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim ini telah dijelaskan dalam beberapa dalil shahih. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 95 berbunyi :

Baca Juga : Dampak Negatif Makan Uang dari Hasil Judi 

"Katakanlah ‘Benar (apa yang difirmankan) Allah.’ Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik".

Namun dalam kisah lainnya, dijelaskan bahwa khitan merupakan tradisi yang telah dikenal kaum Jahiliyah. Namun penamaannya adalah  aqlaf (kuluf), aghlaf, atau aghral.

Selain itu, tradisi khitan ini juga dikenal dikalangan Arab Selatan dan Habasyah. Khitan menjadi sebuah tradisi turunan dari nenek moyang baik pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini seperti yang ditulis Dr Jawwad Ali dalam buku Sejarah Arab Sebelum Islam.

Dalam buku-buku sejarahwan klasik, seperti Josephus, Eusebius, dan Sozomenius,  menyebarnya tradisi khitan banyak tersebar di kalangan bangsa Arab. Josephus mengatakan, ketika anak-anak telah berusia 10 tahun, bangsa Arab mengkhitan mereka. Tetapi, kaum Jahiliyah dalam beberapa sumber tidak menetapkan usia tertentu untuk berkhitan.


Topik

Agama khitan nabi ibrahim kapak orang pertama di khitan di dunia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana