JATIMTIMES - Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi saat ini berimbas pada berbagai aspek, termasuk dunia pendidikan. Era Society 5.0, banyak tantangan dihadapi oleh para guru, khususnya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Tantangan yang dihadapi Guru PAI di era saat ini, dibeber jelas dalam Kegiatan Guest Lecturer Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas IsIam Negeri (UIN Maliki) Malang yang berlangsung belum lama ini.
Baca Juga : Kuatkan UMKM, Pj Wali Kota Malang Rancang Skema Bantuan Permodalan
Dalam kegiatan Guest Lecture bertajuk, "Kiprah dan Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam di Era Society 5.0", Dr Saiful Amien MPd, salah satu dosen dari kampus swasta di Malang hadir menjadi narasumber.
Diskusi menyoroti tantangan yang dihadapi oleh guru PAI, termasuk kesenjangan digital, rendahnya literasi digital, perubahan peran guru, volume informasi yang besar, distraksi digital, perubahan norma sosial, dan kesenjangan generasi.
Dalam paparannya, pihaknya menjelaskan tentang evolusi pengetahuan manusia dari Era Society 1.0 hingga 5.0. Berkaitan tentang era ini, pihaknya menekankan pada integrasi antara dunia fisik dan virtual dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Meski begitu, menurutnya, manusia tetap menjadi tokoh utama yang menjadi pengendali dalam pemanfaatan teknologi secara optimal.
Perkembangan teknologi seperti pedang bermata dua, teknologi dapat menjadi sebuah kebaikan sekaligus memberi dampak negatif pada berbagai bidang kehidupan ataupun sebaliknya dapat membawa dampak buruk.
Ketika dalam perkembangan dapat dimaksimalkan dengan baik, khususnya dalam hal pendidikan, maka dampaknya akan ada kemajuan yang luar biasa. Begitupun sebaliknya.
Maka dari itu, guru agama diharapkan meningkatkan kompetensi dan literasi digital serta memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Ini tentunya sangat bermanfaat dan memudahkan dalam memberikan pembelajaran, serta menarik minat belajar dari para siswa.
Baca Juga : Pembayaran Parkir Non Tunai QRIS di Kabupaten Blitar Masih Belum Menarik Minat Masyarakat
"Selain menjadi pendidik, guru PAI dapat memainkan peran beragam sebagai motivator, konselor, fasilitator, mentor, asesor, inovator, kolaborator, sekaligus inspirator," katanya.
Kaprodi PAI Mujtahid MAg, menyampaikan. tentang pentingnya mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini menurutnya sangatlah dibutuhkan agar mahasiswa PAI, termasuk guru PAI untuk dapat lebih berkembang dan mengikuti perkembangan zaman di era society 5.0.
Terlebih dengan penerapan kurikulum
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), maka menuntut mahasiswa untuk lebih pro aktif dalam mencari informasi terkait MBKM. Apalagi dengan MBKM juga memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lintas prodi dan lintas kampus.
Lebih lanjut, bahwa menjadi mahasiswa terdapat lima topologi. Yakni, mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah-Pulang), Kura-Kura (Kuliah Rapat), Kunang-Kunang (Kuliah-Nangkring), Kuda-Kuda (Kuliah-Dagang) dan Kutu Kupret (Kuliah Tugas-Kuliah Presentasi).
"Ini patut menjadi renungan, kalian masuk di tipe yang mana," katanya.