free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pertanian Cabai di Bumiayu Diproyeksikan Bisa Pasok Kebutuhan hingga 1 Ton Lebih

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

17 - Jun - 2024, 01:46

Placeholder
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan mendampingi Pj Wali Kota Wahyu Hidayat menanam bibit cabai di Kedungkandang.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang memproyeksikan hasil pertanian cabai di Kelurahan Bumiayu bisa memasok kebutuhan cabai di Kota Malang hingga lebih dari 1 ton pada masa panen  tiga bulan mendatang. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan. Dia memperkirakan bahwa lahan seluas 3.500 meter persegi yang baru saja mendapat bantuan sebanyak 10 ribu bibit itu nantinya dapat membantu memenuhi kebutuhan cabai di Kota Malang. 

Baca Juga : Tingkatkan Rasa Aman Nasabah, Bank Jatim Kerja Sama dengan Tugu Insurance

"Kemarin baru dilaksanakan oleh Pak Pj Wali Kota Malang bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) menanam bibit cabai besar seluas 3 ribu meter dan insya Allah total bibit cabainya 10 ribu bibit," jelas Slamet. 

Dirinya berharap bahwa penanaman pada lahan yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Makmur Jaya itu bisa optimal. Biasanya, setelah masa tanam selama 3 bulan, tanaman cabai bisa dipanen hingga lebih dari 10 kali setelah panen pertamanya. 

"Mudah mudahan 3 bulan atau 3 bulan setengah sudah bisa mulai panen. Biasanya cabai itu panennya bisa sampai 10-11 kali. Tiga bulan setengah panen pertama kemudian jarak satu minggu, dua minggu panen panen berikutnya," terang Slamet. 

Bahkan, menurut dia, jika cuaca mendukung, tanaman tersebut bisa dipanen hingga lebih dari 11 kali. Tentu kapasitas hasil panennya kemungkinan juga bisa mencapai lebih dari 1 ton. 

"Apalagi nanti kalau waktu panen masih ada hujan, biasanya akan tumbuh lagi muncul lagi bunga dan sebagainya," imbuh Slamet. 

Di sisi lain  untuk komoditas cabai, Pemkot Malang bertumpu pada lahan pertanian yang ada di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Kedungkandang dengan total lahan pertanian cabai seluas 40 hektare dan Kecamatan Lowokwaru mencapai 36 hektare. 

Baca Juga : 7 Resep Masakan Daging Kurban: Enak dan Mudah, Bikin Ketagihan!

"Untuk lahan cabai di Kota Malang mayoritas yang tadah hujan, yaitu di Kecamatan Kedungkandang ada tiga. Di Lesanpuro, Wonokoyo, dan yang di daerah atas. Sementara di Kecamatan Lowokwaru di daerah Merjosari, itu mayoritas tadah hujan," u gkapnya. 

Kendati demikian, Kota Malang masih membutuhkan skema kerja sama antar daerah (KAD) untuk memenuhi kebutuhan komoditas cabai. Pun dengan komoditas tertentu yang memang tak banyak ditemui di Kota Malang karena terbentur keterbatasan lahan pertanian. 

"Sehingga kita perlu ada kerja sama antar-daerah untuk mendatangkan komoditas-komoditas yang belum mencukupi di Kota Malang. Kota Malang memang bukan merupakan daerah produsen, lebih ke pasar atau market atau daerah konsumen," pungkasnya. 


Topik

Pemerintahan Cabai komoditas cabai Kota Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy