JATIMTIMES - Workshop Kurikulum digelar Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, (14/6/2024). Workshop ini menjadi komitmen Fakultas Humaniora untuk terus berinovasi dan memastikan kualitas lulusan serta relevansi pendidikan di tengah perubahan zaman.
Pakar kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dari salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia, Dr Adi Sutrisno dihadirkan dalam Workshop Kurikulum Berbasis OBE.
Baca Juga : Tips Sehat dan Bugar, Ahli Gizi RSI Unisma: Perhatikan Makanan dan Asupan Gizi
Dalam penjelasannya, perubahan paradigma Input-Based Education menjadi Outcome-Based Education (OBE) telah banyak menyebabkan perubahan yang signifikan pada berbagai aspek yang ada dalam dunia pendidikan.
Paradigma ini mengubah arah pendidikan tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga pada hasil akhir yang diharapkan dari setiap mahasiswa. Artinya, setiap lulusan harus memiliki kompetensi yang jelas dan terukur.
Pendekatan OBE, dikatakannya memang lebih menekankan kompetensi yang aplikatif yang relevan dengan kebutuhan industri maupun masyarakat di era globalisasi ini. Era globalisasi saat ini, berbagai hal dapat terkoneksi mudah dan bahkan menjadikan dunia tanpa sekat.
Persaingan antara berbagai lulusan di dunia akan semakin terbuka. Mereka lulusan Eropa dapat bekerja di tanah air, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, menjadi sangat penting seorang lulusan harus memiliki bekal kompetensi yang matang untuk memenangkan persaingan. "Tentu, bekal ini akan sangat bermanfaat untuk para lulusan dapat bersaing di era globalisasi," katanya dosen dari Universitas Gajahmada ini.
Lebih lanjut, Dr Adi juga menjelaskan, bahwa capaian outcome, yang dirumuskan melalui profil lulusan. Lulusan yang berkualitas, dikatakannya dapat diterima industri dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Baca Juga : Bupati Sanusi Minta Lulusan SMP di Kabupaten Malang Kembangkan Minat dan Bakat
Maka dari itu, dalam upaya mencetak lulusan yang berkualitas, Program Studi (Prodi) memiliki tugas yang cukup berat. Sebab Prodi harus membuat sebuah strategi dalam upaya menelurkan formula strategis untuk pencapaian kualitas lulusan yang unggul.
Tentu, dalam upaya meramu strategi ini meliputi banyak elemen. Mulai dari hasil belajar yang ditargetkan, kurikulum, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar, peningkatan kualitas berkelanjutan, sumber daya dosen, fasilitas fisik, sistem informasi dan tata kelola, serta lembaga pengelola.
Dengan upaya ini, maka Prodi dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif. "Elemen-elemen tersebut akan memastikan bahwa filosofi ilmu pengetahuan memiliki relevansi dengan kebutuhan industri," pungkasnya.
