JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memberikan pujian kepada para kepala desa Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Malang yang menggunakan udeng atau ikat kepala Batik Garudeya saat berangkat menuju Istora Senayan Jakarta pada acara peringatan 1 dasawarsa Undang-Undang tentang Desa.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengaku bangga atas kebersamaan yang ditunjukkan oleh 81 kepala desa yang mewakili 378 kepala desa di Kabupaten Malang untuk berangkat menuju Jakarta.
Baca Juga : TIket KA Blambangan Ekspres Bisa Dipesan Kembali setelah Dihentikan Beberapa Hari
Menurut Sanusi, selain udeng dengan motif Batik Garudeya, seragam yang dikenakan oleh para kades yang tergabung dalam AKD Kabupaten Malang juga tampak bagus dengan sentuhan motif Batik Garudeya. Pasalnya, motif Batik Garudeya merupakan batik khas Kabupaten Malang.
"Jadi, seluruh kades di Kabupaten Malang seragamnya sudah bagus, pakai udeng, dan ini adalah kebanggaan kita. Kita bisa menciptakan pakaian khas batik Garudeya untuk Kabupaten Malang," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.com, Rabu (12/6/2024).
Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang ini menjelaskan, bahwa seluruh masyarakat serta perangkat daerah dan perangkat desa harus bangga dengan hadirnya batik khas Kabupaten Malang yakni Batik Garudeya.
Karena Garudeya itu merupakan inspirasi Bung Karno dalam mengambil lambang negara kita yaitu Garuda Indonesia. Pasalnya, saat Presiden RI pertama Ir. Soekarno itu menghadiri pertemuan di Hotel Tugu Kota Malang, Soekarno singgah di situs Candi Kidal yang terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Saat berada di komplek situs Candi Kidal itu lah Soekarno menemukan salah satu relief yang menambah referensinya dalam mengonsep lambang negara yakni Burung Garuda. "Burung Garuda seperti itu adanya hanya di Candi Kidal. Garudeya merupakan manusia berkepala burung itu hanya di Candi Kidal," tutur Sanusi.
Meskipun telah memuji kebersamaan para kepala desa yang telah mengenakan udeng atau ikat kepala dengan motif Batik Garudeya, Sanusi juga mengapresiasi warna-warni dari udeng batik garudeya yang dikenakan oleh para kepala desa.
Baca Juga : Insiden Penahanan Jenazah Pasien, RSI Unisma Sebut hanya Miskomunikasi
Menurutnya, dengan motif yang sama Batik Garudeya namun warna udeng yang berbeda-beda menunjukkan implementasi dari sebuah bhinneka tunggal ika.
"Semuanya sudah pakai ikat kepala atau udeng Garudeya. Tapi kebetulan warnanya nggak sama. Lah itu menunjukkan kebhinekaan warga di Kabupaten Malang," tandas Sanusi.
Sementara itu, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa sebanyak 81 kepala desa yang mewakili 378 kepala desa di Kabupaten Malang berangkat menuju Istora Senayan Jakarta pada Rabu (12/6/2024).
Prosesi pemberangkatan dilakukan langsung oleh Bupati Malang HM. Sanusi, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang Eko Margianto di komplek Pendapa Agung Kabupaten Malang.