JATIMTIMES - Dukungan masyarakat kepada bakal calon Wali Kota Malang Dwi Hari Cahyono terus mengalir. Terbaru, dukungan datang dari ojek online (ojol) atau driver online mengalir kepada Mas Dwi panggilan akrab Dwi Hari Cahyono yang bakal bergandengan dengan Ahmad Farih Sulaiman (Gus Farih). Dukungan dikemas dengan Deklarasi Driver Online Kota Malang untuk mendukung Mas Dwi menjadi Wali Kota Malang, di posko relawan Mas Dwi di Jalan Bogor 1, Kota Malang.
Sebelum deklarasi dukungan, juga dilangsungkan diskusi dipandu Wahyu Eko Setiawan (WES). Diskusi berlangsung seru. Diver Ojol ini tidak hanya bertanya kepada Mas Dwi tapi, juga menawarkan program bahkan, menantang Mas Dwi untuk menyelesaikan sejumlah problem yang dihadapi para driver maupun warga Kota Malang pada umumnya.
Baca Juga : Resmi Dikukuhkan, Kota Blitar Jadi Ketua Jaringan Kota/Kabupaten Tapak Sejarah (Jaket) Bung Karno
Tantangan itu seperti halnya diajukan oleh driver perempuan yang menyatakan tidak ingin tua di jalan sebagai driver online. Wanita berjilbab itu minta dibantu supaya tidak sampai tua di jalan. Mendengar ungkapan tersebut, Mas Dwi pun menyatakan siap membantu memberikan pelatihan usaha.
“Dengan senang hati nanti kita bantu mengikuti pelatihan usaha. Mudah-mudahan tidak sampai tua di jalan,” kata Mas Dwi politikus PKS ini.
Selain itu, Mas Dwi yang kini menjabat Ketua Fraksi PKS di DPRD Jatim ini juga ditantang menyelesaikan sejumlah persoalan di antaranya kemacetan, banjir, hingga pembuatan aplikasi lokal bagi ojol di Kota Malang.
Tantangan terakhir berupa pembuatan aplikasi ojol lokal pun langsung dijawab dengan Mas Dwi cukup serius. Bahkan, Mas Dwi menantang balik peserta dengan segera membentuk tim untuk mewujudkan gagasan tersebut. “Membuat aplikasi ojol lokal bukan hal yang sulit, anggarannya juga tidak besar. Ayo segera bentuk tim,” ajak Mas Dwi.
Untuk menunjukkan keseriusan Mas Dwi dalam menjawab tantangan, dia membagikan nomor telepon genggamnya kepada peserta deklarasi. “Silakan berkomunikasi setelah ini dengan Mas Wes, atau menghubungi saya langsung. Yang belum punya nomor saya silakan catat, saya pakai nomor lama dari dulu tidak berganti,” kata Mas Dwi.
Sebelum deklarasi dukungan Driver Online, sebelumnya digelar deklarasi dukungan dari berbagai elemen. Relawan dari berbagai elemen juga terus mengalir. Sehari sebelumnya, Mas Dwi juga memberangkatkan rombongan ziarah Wali Lima bersama Mas Dwi secara gratis dari rumah relawan Mas Dwi Jl Bogor 1 Kota Malang. Mas Dwi memberangkatkan 2 bus rombongan ziarah Wali Lima.
Terpisah, relawan Mas Dwi, Wahyu Eko Setiawan (Sam WES) menyatakan sebenarnya keinginan Dwi Hari Cahyono untuk maju sebagai calon N1 pada Pilkada 2024 karena adanya problematika di tengah masyarakat. Dan saat ini Mas Dwi memposisikan diri sebagai manusia solusi.
Sam WES menyatakan menurut Mas Dwi saat ini dunia dibelah menjadi dua kelompok. Pertama manusia yang menjadi bagian dari masalah, kedua manusia yang jadi solusi atau problem solving.
“Nah manusia yang bermasalah sebenarnya juga butuh solusi atau sedang mencari solusi agar tidak menjadi masalah. Cuma kadang orang tidak tahu caranya. Lalu salah bergaul, sehingga gampang ikut arus. Nasehatnya Mas Dwi itu sebanyak mungkin dari bawah itu diajari cari solusi,” ujar Wahyu.
Baca Juga : Dibutuhkan Anggaran Rp303 Miliar, Bupati Kediri: Pembangunan Stadion Dilanjutkan Kementerian PUPR
Masih menurut Sam WES bahwa Mas Dwi sebenarnya memiliki banyak keluarga dan relasi di Kota Malang. Hal itu berangkat dari perangai Mas Dwi yang supel kepada semua orang. “Yang pertama Mas Dwi punya keluarga banyak di Kota Malang. Saya tidak jualan kecap, tapi Mas Dwi orangnya supel sama semua orang,” ucap Sam WES.
Sejauh ini, WES melihat ada tiga hal besar yang Mas Dwi lakukan bagi teman-temannya. Tiga hal itu adalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
“Pertama tentang ekonomi, biasanya dibuat rujukan untuk hutang sama teman-teman. 'Mas Dwi gadue duwek mas Dwi'. Kedua Mas Dwi kan punya rumah sakit, jadi tentunya punya kenalan banyak dokter. Yang ketiga ini sering disambati sekolah, dan mayoritas SMA dan SMK. Kan SMA dan SMK ini wewenangnya provinsi, dan Mas Dwi juga ada di DPRD Jatim. Tiga hal itu sih yang membuat Mas Dwi ini banyak keluarga. Ekonomi, kesehatan dan pendidikan,” beber Sam WES.
Disinggung tentang kegiatan bersama ojol, WES membeberkan bahwa sebenarnya Mas Dwi kasihan melihat para driver ojol. Terutama kalangan ibu-ibu yang setiap hari bekerja di jalan.
“Mas Dwi ini sebenarnya kasihan sama ojek online perempuan yang sudah usia lanjut ini. Masak mau tua di jalan. Kalau kita gali lebih dalam, driver ojol ini karena terpaksa, mohon maaf. Mungkin itu jalan terakhir bagi mereka,” ungkap Sam WES.
Sam WES juga menuturkan bahwa Mas Dwi berkeyakinan bahwa untuk lima tahun ke depan ojol sudah tidak ada. Karena persaingan ojek online yang kian banyak di era saat ini
“Karena kalau boleh milih, orang daripada ngojek, mending kan punya warung atau UMKM. Cuma persoalannya, warung sama UMKM itu kan butuh modal, skill dan pasar. Nah persaingan di pasar ini mungkin tidak sehat sehingga membuat orang jadi malas berusaha. Jadi mereka milih ojol aja, tinggal punya sepeda motor,” tukas Sam WES.