JATIMTIMES - Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur (Jatim) Deni Prasetya mengusulkan agar Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim membuka layanan bis TransJatim koridor Jember-Lumajang. Pasalnya, terdapat sejumlah destinasi wisata yang butuh akses konektivitas.
"Harapan besar TransJatim bisa menyasar ke sana (Lumajang-Jember). Tapi kembali dengan potensi daerah masing-masing. Potensi yang ada itu seperti tempat wisata,” ungkapnya, dikonfirmasi Minggu (2/6/2024).
Baca Juga : Istana Gebang, Saksi Bisu Kehidupan Remaja Bung Karno di Kota Blitar
Menurut Deni, kedua daerah tersebut kaya akan wisata alam sehingga dapat menarik perhatian wisatawan. Untuk diketahui, di Jember terdapat 45 wisata yang cocok dikunjungi. Di antaranya adalah Tanjung Papuma atau Pantai Pasir Putih Malikan yang terletak di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan. Selain itu, ada pula Pantai Watu Ulo dan Pantai Payangan di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Kemudian, ada juga Pantai Puger, Kencong, Bandealit, Nangellan, Rowo Cangak, dan lain-lain.
Selain tempat wisata alam, daerah-daerah yang memiliki wisata religi bisa mendapat atensi dari Dishub agar ke depannya bisa dilalui TransJatim. Seperti halnya di Bangkalan yang ramai didatangi masyarakat untuk berziarah ke makam Syaikhona Kholil.
Tak hanya itu. Di Jombang ada makam pendiri NU Hadhratussyekh Hasyim Asy'ari. Karena itu, potensi dibukanya koridor di kawasan tersebut perlu untuk dikaji.
“Potensi-potensi terkait kepariwisataan dan tempat-tempat religius seperti di Bangkalan ada makam Syaikhona Kholil, di Jombang ada makam Hasyim Asy’ari. Tuban, Gresik. Bahkan Lumajang dan Jember wilayah timur bisa terjangkau,” bebernya.
Di sisi lain, dia menambahkan, bis TransJatim sebaiknya juga tidak hanya menyisir tempat-tempat wisata saja. Tetapi juga harus konsisten membuat jalur yang berkelanjutan dan tetap agar bisa menarik masyarakat umum menggunakan angkutan massal. “Harapan kedepan di 38 kabupaten kota bisa terlaksana,” tandasnya.
Baca Juga : Mau Mudik Lebaran Idul Adha? KAI Siapkan 18 Kereta Tambahan Khusus Juni
Sejalan dengan itu, politisi asal Partai NasDem itu menegaskan, dalam pengoperasian bis TransJatim, Dishub harus konsisten dalam menjalankan armadanya. Artinya tidak berpatokan jumlah penumpang bis dalam pengoperasionalnya.
“Ada penumpang yang konsisten, artinya penumpang yang terus naik TransJatim. Meskipun bis penumpang banyak atau sedikit harus tetap jalan,” ucapnya.