JATIMTIMES- Satu pabrik rokok baru akan segera berdiri di Kota Blitar pada Juli 2024 mendatang, menambah daftar pabrik rokok yang sudah beroperasi di kota ini. Heru Eko Pramono, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar, mengungkapkan bahwa pabrik rokok baru ini merupakan ekspansi dari sebuah pabrik rokok lokal asal Malang.
Menurut Heru Eko Pramono, saat ini investor tengah mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan agar pabrik tersebut dapat beroperasi pada Juli 2024. "Kami optimis bahwa pabrik ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal," ujar Heru dalam pernyataannya pada Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga : 3-4 Juni Pagi, Bakal Ada Fenomena Enam Planet Berjajar di Langit
Dengan berdirinya pabrik baru ini, nilai investasi di Kota Blitar dipastikan akan meningkat.
"Investasi ini sangat penting untuk meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Blitar," imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kota Blitar saat ini sudah memiliki dua pabrik rokok besar yang aktif berproduksi, yaitu Gudang Garam dan Sampoerna.
Kota Blitar, lanjut Heru, saat ini menjadi salah satu incaran investor luar, terutama setelah beroperasinya Bandara Internasional Dhoho Kediri pada tahun ini.
"Keberadaan Bandara Internasional Dhoho Kediri sangat berpengaruh terhadap minat investor untuk menanamkan modal di Blitar," kata Heru.
Heru optimis bahwa dengan adanya pabrik rokok baru ini, tidak hanya nilai investasi yang meningkat, tetapi juga kualitas hidup masyarakat Blitar akan semakin baik. "Kami berharap, dengan adanya investasi baru ini, banyak masyarakat yang akan terbantu secara ekonomi melalui lapangan pekerjaan yang tercipta," tambahnya.
Seiring dengan persiapan yang dilakukan oleh investor, Heru menegaskan bahwa DPMPTSP akan terus memberikan dukungan penuh agar proses pendirian pabrik ini berjalan lancar. "Kami akan memastikan semua perizinan dan persiapan teknis berjalan sesuai rencana," tegas Heru.
Menurut data yang diperoleh dari DPMPTSP Kota Blitar, dua pabrik rokok besar yang sudah beroperasi, yaitu Gudang Garam dan Sampoerna, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Dengan adanya pabrik rokok baru ini, diharapkan kontribusi terhadap perekonomian Kota Blitar akan semakin besar.
Investasi di sektor rokok dinilai sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal. "Industri rokok memang memiliki peran penting dalam perekonomian Kota Blitar. Selain menciptakan lapangan kerja, industri ini juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah," jelas Heru.
Lebih lanjut, Heru mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mendorong masuknya investasi baru ke Kota Blitar. "Kami akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga semakin banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya di sini," katanya.
Dengan hadirnya pabrik rokok baru ini, Kota Blitar diharapkan semakin dikenal sebagai kota yang ramah investasi dan memiliki potensi ekonomi yang kuat. Heru juga berharap, keberadaan pabrik baru ini akan menjadi pendorong bagi investor lain untuk melihat potensi Kota Blitar.
"Semoga ini menjadi awal yang baik untuk pertumbuhan ekonomi Kota Blitar. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para investor dan masyarakat," pungkas Heru.