JATIMTIMES - Kabar tak mengenakkan datang dari anak remaja salah satu SMP Negeri di Kota Batu berinsial RK (14) asal Kecamatan Batu, Kota Batu. Dia meninggal diduga setelah beberapa waktu dikeroyok teman kerja kelompok sekolah dan teman bermainnya. Ia meninggal dunia setelah perawatan di RSUD Karsa Husada Kota Batu, Jumat (31/5/2024).
Potongan video rekaman amatir juga sempat terunggah di media sosial yang menunjukkan aksi dugaan pemukulan. Menurut informasi yang dihimpun, korban mendapatkan perlakuan tersebut dari sejumlah teman sebayanya saat waktu kerja kelompok.
Baca Juga : Pj Wali Kota Batu Paparkan Pertanggungjawaban APBD 2023, Pendapatan dan Realisasi Belanja Meningkat
RK dikabarkan mengalami luka di bagian kepala. Keluarga korban mengaku RK sempat mengeluhkan pusing. Disinyalir kejadian pemukulan dialami korban pada Rabu (29/5/2024). Sementara dugaan pemukulan dilakukan di Dusun Srebet, Pesanggrahan, Batu.
Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo membenarkan informasi peristiwa tersebut. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman. Sedangkan jasad korban tengah dilakukan proses autopsi untuk mengetahui lebih jauh terkait penyebab kematian.
"Saat ini kami melakukan pendalaman terkait yang menimpa korban, dilaksanakan autopsi terkait dengan terduga anak berhadapan dengan hukum kami amankan di Mapolres dan dilakukan pemeriksaan," ungkap Rudi, Jumat (31/5/2024) sore.
Dikatakan, ada sekitar lima anak di bawah umur yang tengah dimintai keterangan. Petugas belum bisa menyimpulkan apakah kematian korban berkaitan atau disebabkan oleh perundungan teman-temannya.
"Yang diambil keterangan sekitar lima orang, anak satu sekolah ada juga yang teman bermain. Masih proses, belum diketahui lebih jauh," tambahnya.
Baca Juga : Viral KA Pasundan di Stasiun Surabaya Gubeng Dilempar oleh OTK, Beberapa Jendela Pecah
Rudi membenarkan kejadian itu saat kerja kelompok. Di mana korban diajak jalan-jalan ke lokasi dan diduga terjadi perundungan. Namun, pihak kepolisian juga masih menunggu hasil autopsi dari tim dokter ahli.
"Kami melakukan penyitaan handphone yang digunakan merekam, saya juga belum tahu isi rekamannya, lalu baju korban. Belum tahu apakah mengarah pada dampak kekerasan arau tidak, masih menunggu keterangan dokter untuk kita laporkan," tegasnya.