JATIMTIMES - Imigrasi Kelas 2 Non TPI Blitar berhasil menyalurkan donasi lebih dari Rp 19 juta ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang sebelumnya dikumpulkan oleh dua warga negara Pakistan dengan modus penipuan. Dana ini diharapkan bisa membantu meringankan penderitaan warga Palestina melalui saluran resmi Baznas.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis (30/5/2024), Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Kelas 2 Non TPI Blitar, Rini Sulistyowati, menjelaskan bahwa dana yang disalurkan ke Baznas merupakan hasil pungutan yang dilakukan oleh dua warga Pakistan di Blitar. Kedua warga tersebut, MA (44) dan MI (41), telah melakukan penggalangan dana dari masyarakat Blitar dengan mengatasnamakan bantuan untuk Palestina.
Baca Juga : Resmi Kantongi Rekomendasi PKB, Mak Rini Dekati Nasdem dan Gerindra
"Dana donasi yang telah disalurkan ke Baznas Kabupaten Blitar akan diteruskan ke Baznas pusat sesuai dengan prosedur standar operasional Baznas dalam mendistribusikan donasi ke Palestina," kata Rini Sulistyowati. Ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah dilakukan penyidikan mendalam bersama pihak terkait, termasuk TNI dan Polri.
Kejadian ini bermula dari keresahan warga Blitar yang merasa dipaksa untuk memberikan donasi oleh kedua WN Pakistan tersebut. Banyak aduan yang masuk ke pihak berwenang, sehingga dilakukan operasi gabungan oleh petugas Imigrasi, TNI, dan Polri. Dalam operasi tersebut, MA dan MI berhasil diamankan dan dilakukan proses penyidikan lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.
Rini menjelaskan bahwa selain melanggar administrasi izin tinggal, kedua WN Pakistan ini terbukti melakukan penipuan dengan dalih penggalangan donasi untuk Palestina.
“Diketahui bahwa selama ini mereka berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp263 juta. Dana yang diperoleh dari beberapa warga Blitar tersebut ternyata tidak disalurkan ke Palestina, melainkan dikirimkan ke keluarganya di Pakistan," tambahnya.
Saat proses penyerahan donasi ke Baznas, kedua WN Pakistan tersebut menyerahkan uang di hadapan petugas Imigrasi Blitar serta perwakilan dari TNI dan Polri. "Kenapa disalurkan ke Baznas? Karena Baznas adalah lembaga pemerintah non-struktural yang berwenang dalam menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah," tegas Rini.
Baca Juga : Dana Pembatalan Tiket Kereta Dipercepat Jadi 7 Hari, Berlaku 1 Juni 2024
Penangkapan kedua warga Pakistan ini mengundang perhatian luas dari masyarakat Blitar. Pasalnya, aksi mereka tidak hanya meresahkan, tetapi juga mencoreng nama baik penggalangan dana yang seharusnya digunakan untuk tujuan mulia. Rini berharap dengan disalurkannya dana tersebut melalui Baznas, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga resmi dan penggalangan dana yang transparan dapat dipulihkan.
Sementara itu, Ketua Ketua Baznas Kabupaten Blitar, Achmad Husein, menyambut baik inisiatif dari pihak Imigrasi Blitar yang telah menyalurkan dana tersebut melalui jalur resmi. "Kami akan memastikan bahwa dana ini benar-benar sampai ke saudara-saudara kita di Palestina sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan oleh Baznas pusat," ujarnya.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberikan donasi. Pemerintah juga diharapkan bisa memperketat pengawasan terhadap aktivitas penggalangan dana oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, agar tidak terulang kembali kasus serupa di masa depan. Dengan adanya tindakan tegas dari Imigrasi Blitar, diharapkan kepercayaan masyarakat dapat kembali pulih dan dana yang terkumpul benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
