free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Jadi Tempat Miqat Jemaah Haji di Madinah, Ini Sederet Fakta Masjid Bir Ali

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

27 - May - 2024, 19:05

Placeholder
Masjid Bir Ali. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Nama Masjid Bir Ali mungkin sudah akrab di telinga jamaah haji Indonesia, terutama gelombang pertama yang singgah lebih dulu di Kota Madinah. Khususnya, sebelum menunaikan ibadah umrah dan haji di Kota Makkah, Arab Saudi.

Masjid Bir Ali merupakan tempat dimana para jamaah mengambil miqat makani atau batas tempat dimulainya ibadah umrah atau haji. Di masjid ini, para jemaah yang sudah berpakaian ihram akan melaksanakan sholat sunah ihram.

Baca Juga : 11 Tips Bagi Mahasiswa untuk Persiapan Memasuki Dunia Kerja

Sementara jemaah lanjut usia (lansia) diimbau cukup menunggu di dalam bus tanpa harus turun ke masjid menunaikan salat sunnah ihram.

Sebelum ke Mekkah, para jamaah harus berniat umrah terlebih dulu. Dengan niat tersebut, maka praktis para jemaah haji tidak boleh lagi melakukan larangan-larangan ihram, seperti memakai pakaian berjahit bagi pria.

Lokasi masjid Bir Ali sendiri berada sekitar 11 kilometer atau kurang lebih 15 menit waktu tempuh berkendaraan dari Masjid Nabawi, Madinah. Nama Bir Ali diberikan saat Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA menggali sumur dengan jumlah yang sangat banyak di kawasan tersebut. Karenanya tempat ini diberi nama Bir Ali.

Bir memiliki arti sumur dengan bentuk jamak. Sedangkan Ali diambil dari nama Sayyidina Ali RA yang menggali sumur tersebut paling banyak. Saat ini, sumur-sumur tersebut telah tertutup oleh bangunan Masjid Bir Ali dan gedung-gedung di sekitarnya.

Selain Bir Ali, masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Syajarah yang berarti pohon. Sebab masjid yang cantik ini dibangun di lokasi di mana Nabi Muhammad SAW pernah berteduh di bawah sebuah pohon sejenis akasia.

Karena letaknya berada di Distrik Dzul Hulaifah, beberapa orang juga menyebut masjid Bir Ali ini dengan sebutan Masjid Dzulhulaifah. Di masjid inilah tempat miqat bagi calon jemaah haji atau umrah yang berangkat dari Madinah menuju Masjidil Haram, Makkah.

Masjid Bir Ali memiliki 512 toilet dan 566 kamar mandi. Fasilitas di masjid ini juga ramah lanjut usia (lansia). Jemaah bisa wudhu sembari duduk. Ada pula toilet duduk. Di ruang toilet disediakan sejumlah kursi yang dimungkinkan untuk duduk saat antre.

Untuk mengetahui lebih lanjut soal masjid Bir Ali, berikut sederet fakta mengenai masjid tempat miqat para jamaah haji yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

Sebutan Masjid Bir Ali

Masjid ini populer dengan sebutan Masjid Bir Ali. Namun, ada juga yang menyebut Masjid Syajarah (yang berarti pohon) karena masjid yang cantik ini dibangun di tempat Nabi Muhammad SAW pernah berteduh di bawah sebuah pohon sejenis akasia.

Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Dzul Hulaifah karena letaknya berada di Distrik Dzul Hulaifah.

Sejarah Bir Ali

Di zaman Rasulullah SAW, lokasi Masjid Bir Ali berada di sebuah lembah yang dikenal dengan sebutan Lembah Aqiq. Dahulu lembah ini hijau ditumbuhi aneka tumbuhan.

Di belakang lembah ini terdapat sebuah bukit berbatu cadas.

Di tempat ini, sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib RA menggali sumur. Dalam bahasa Arab, sumur disebut Bir, dan Ali adalah sebutan untuk Sayyidina Ali.

Meskipun dahulu sangat banyak sumur yang digali di kawasan ini, tapi sekarang sudah tidak tampak bekas sumur-sumur tersebut.

Merangkum buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul oleh Ahmad Hawassy, dahulu Rasulullah SAW miqat di tempat ini untuk menunaikan ibadah umrah. Sebuah pohon jenis akasia menjadi tempat berteduh Rasulullah SAW ketika miqat.

Sejarah Pembangunan Masjid Bir Ali

Pada tahun 87-93 Hijriyah, dibangun masjid Bir Ali. Masjid ini dibangun pada masa Umar bin Abdul Aziz memerintah Madinah. Saat ini Masjid Bir Ali telah berusia lebih dari 1.300 tahun.

Masjid ini kemudian direnovasi pada masa dinasti Abbasiyah dan direnovasi lagi pada dinasti Utsmaniyah dimasa pemerintahan Sultan Mehmed IV (1058-1099 H). Pada waktu itu masjid masih berbentuk sangat kecil dan terbuat dari batu. Dahulu belum ada jemaah haji dan umrah yang singgah di masjid ini.

Perluasan dan peningkatan fasilitas masjid dilakukan dimasa kekuasaan Raja Fahd bin Abdul Aziz yang memerintahkan renovasi dan perluasan masjid ini.

Selanjutnya karena semakin banyaknya jumlah jemaah haji dan umrah, masjid ini telah diperluas beberapa kali lipat, dan diberikannya fasilitas yang diperlukan. Saat ini, Masjid Bir Ali memiliki luas mencapai 6.000 meter persegi dan dapat menampung hingga 5.000 jemaah sekaligus.

Struktur Bangunan Masjid Bir Ali

Merujuk buku Kain Ihram Anak Kampung oleh Abdul Mutaqin, Masjid Miqat Bir Ali dirancang oleh Abdul Wahid El Wakil, seorang arsitek ternama pada masanya.

Bangunan masjid memiliki bentuk besar dengan denah segi empat menyerupai sebuah benteng pertahanan. Bangunan utama masjid berada di tengah-tengah dikelilingi koridor panjang dengan arcade yang di bagian sisi dalamnya didominasi warna kemerah-merahan. Dinding tembok luar bangunan masjid didominasi warna krem.

Masjid ini juga dilengkapi dengan area terbuka dan taman hijau yang teduh.

Pada bagian tengah masjid terdapat "inner courtyard" atau pelataran tengah yang dilengkapi dengan satu pancuran air di bawah bangunan kecil berkubah.

Masjid Bir Ali dilengkapi dengan 512 toilet dan 566 kamar mandi. Beberapa di antaranya dikhususkan untuk peziarah yang memiliki kekurangan fisik (difabel).

Amalan Sunnah sebelum Ihram Haji dan Umrah

Baca Juga : Ketua LP Ma'arif Sidoarjo Diberhentikan PBNU, NU Kota Malang hingga NU Cilacap Undang KH Marzuki Mustamar 

Ada 3 amalan yang harus dikerjakan saat mengambil miqat, termasuk miqat di Bir Ali ini, yaitu mandi sunah ihram dan memakai pakaian ihram, salat sunah ihram 2 rakaat, dan berniat ihram serta bertalbiyah. 

1. Mandi Ihram

Berikut bacaan niat mandi ihram:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ سُنَّةَ الْإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla sunnatal ihraami lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat mandi sunnat ihram karena Allah ta'ala."

2. Salat Sunah

Salat sunah dua rakaat bisa dilakukan di Masjid Bir Ali sebelum berihram haji dan umrah. Berikut bacaan niat salat sunnah:

أُصَلِّي سُنَّةً قَبْلَ الْاِ حْرَامِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan qablal ihraami rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat salat sunat sebelum ihram dua rakaat karena Allah ta'ala."

3. Membaca Niat Haji atau Umrah

Bacaan Niat Haji

Apabila tujuan ke Makkah untuk berhaji maka melafalkan bacaan niat berikut:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلّٰهِ تَعَــالَى

Arab Latin: Nawaitul ḫajja wa aḫramtu bihî lillâhi ta'âlâ

Artinya: Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah ta'ala.

Bacaan Niat Umrah

Jika berniat umrah maka bacaan yang dilafalkan sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى. لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً

Latin: Nawaitul 'umrata wa ahramtu bihi lillahi ta'ala. Labbaika Allahumma 'umratan

Artinya: "Aku berniat melaksanakan umrah dengan berihram karena Allah Ta'ala. Aku memenuhi panggilan-Mu untuk mengerjakan umrah."

Setelah berniat ihram haji atau umrah, dilanjutkan dengan membaca talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ

Latin: Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wanni'mata laka wal mulk. Laa syarika laka

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi- Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."

Lafal niat haji dan umrah dibaca ketika tiba di Masjid Bir Ali, Madinah. Sementara kalimat talbiyah bisa dilantunkan secara terus menerus.


Topik

Serba Serbi Masjid Bir Ali miqat haji



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri