JATIMTIMES - Kabar soal penonaktifan mantan Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Sidoarjo Misbahudi sempat menjadi perbincangan beberapa waktu terakhir. Pasalnya, kabar yang beredar bahwa penonaktifan tersebut akibat diundangnya mantan Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar.
Namun ternyata, penonaktifan Misbahudi sebagai Ketua LP Maarif NU Sidoarjo tersebut tidak semata-mata dilakukan begitu saja. Beredar pesan melalui WhatsApp Group berisi notulensi Rapat Khusus atas teguran dari PBNU kepada PH PCNU Sidoarjo pada Selasa (30/4/2024) lalu.
Baca Juga : Syahrini Mendadak Trending X, Ternyata Penyebabnya Ucapan Reino Barack
Dalam notulensi tersebut dirincikan bahwa rapat khusus itu diawali dengan Muqoddimah iftitah Rois Syuriyah KH R Abdus Salam. Kemudian, dalam forum itu disebut bahwa ada pembahasan terkait teguran dari PBNU lantaran menghadirkan KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim pada acara Halal bi Halal PC Maarif Sidoarji di Masjid KH Hasyim Asyari.
Selain itu, dalam halal bihalal tersebut, juga dihadirkan Wabup Sidoarjo Subandi, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman. Namun sayangnya, dikatakan sambutan yang disampaikan berisi tentang kampanye yang dilakukan secara terselubung.
Forum lantas dilanjutkan dengan sambutan Ketua PCNU Sidoarjo. Dalam laporan yang disampaikan oleh Sekretaris PCNU. Isinya mengenai tentang koordinasi dengan PBNU terkait RSI Siti Hajar, agar segera berkoordinasi atas hasil audit dan membentuk tim seleksi Direksi RSI ST Hajar.
Termasuk di dalamnya disampaikan soal sisa hasil usaha (SHU) RSU Siti Hajar yang ditarget mencapai Rp 19 Miliar dengan realisasi sebesar Rp 29 Miliar. Lantas selanjutnya disampaikan bahwa kabar kurang menggembirakan, sebagaimana iftitah Rais PCNU, HBH PC LWP Ma'arif NU yang mengundang KH Marzuki Mustamar.
Dimana saat itu, dalam serangkaian Halal Bihalal, KH. Marzuqi Mustamar disebut bergeser meninjau lokasi tiang pancang gedung baru UNUSIDA, seraya berdoa keberkahan di lokasi. Lantas muncul pelintiran kabar bahwa PCNU Sidoarjo cq Unusida melakukan peletakan batu pertama dengan tidak mengundang PWNU dan PBNU. Namun malah menghadirkan mantan Ketua PWNU.
Hal tersebut lantas disinyalir memunculkan teguran dari Sekjen PBNU melalui Sekretaris PCNU. Isinya kurang lebih "Kalau kamu tidak bisa mecat Ketua PC LP Maarif NU Sidoarjo, Maka kamu (Sekretaris) yg di pecat". Ketua PCNU mohon saran kepada PH PCNU, - Klarifikasi, Tabayyun, sami'na waatho'na.
Baca Juga : Dindik Kabupaten Blitar Sarankan Sekolah Tidak Melakukan Study Tour ke Luar Kota
Kemudian dilanjutkan dengan menghimpun saran dan masukan dari para peserta rapat. Isinya yakni agar tidak mengindahkan teguran sekjen/tidak menyepelekan atau malah mengabaikannya. Bahkan hingga memberikan saran untuk menyusun narasi lengkap berimbang termasuk terkait PKB dan Unusida.
Hingga diputuskan oleh Rois Syuriyah untuk dapat Segera memperhatikan teguran PBNU dengan berkunjung mengajak PC Maarif. Jangan ada nada melawan PBNU atau pembelaan terhadap kader, tapi tetap memperhatikan kader dengan membawa narasi lengkap berimbang.
Sebelumnya, kepada JatimTIMES, mantan Ketua LP Maarif NU Sidoarjo Misbahudi membenarkan dirinya mendapat desakan untuk berhenti sebagai Ketua LP Maarif. Desakan itu muncul tak lama setelah pihaknya menggelar Halal Bihalal dengan mengundang KH. Marzuqi Mustamar.
"Pada prinsipnya, karena saya dulu diberi amanah oleh Kiai (menjadi Ketua LP Maarif), jika amanah itu diminta, ya saya harus kembalikan. Intinya bagi saya itu saja," ujar Misbahudi kepada JatimTIMES belum lama ini.
