JATIMTIMES - Dalam upaya meningkatkan keselamatan siswa dan mempromosikan destinasi wisata lokal, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blitar memberikan saran kepada sekolah-sekolah untuk tidak mengadakan kegiatan study tour ke luar kota. Saran ini dikeluarkan setelah terjadi beberapa kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus rombongan study tour siswa di berbagai daerah.
Kepala Dindik Kabupaten Blitar, Adi Andaka, pada Kamis (23/5/2024) menyatakan bahwa meskipun belum ada kebijakan resmi yang melarang study tour ke luar kota, sekolah-sekolah diharapkan mengutamakan lokasi study tour di wilayah Blitar terlebih dahulu.
Baca Juga : Ketua LP Maarif Sidoarjo Dinonaktifkan, Diduga karena Undang Kiai Marzuqi Mustamar saat Halalbihalal
“Saat ini, kami belum menerapkan kebijakan yang melarang study tour ke luar kota. Namun, kami menyarankan kepada lembaga pendidikan untuk terlebih dahulu mengutamakan lokasi study tour di area Blitar. Setelah semua destinasi di Blitar telah dikunjungi, barulah dapat mempertimbangkan perjalanan ke luar kota,” kata Adi pada Kamis (23/5/2024).
Adi Andaka menjelaskan bahwa Dindik Kabupaten Blitar telah melakukan rapat bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Blitar. Hasil dari rapat tersebut menegaskan pentingnya mengutamakan destinasi wisata lokal. "Kami telah mengadakan rapat dengan Dishub dan Disbudpar yang dipimpin oleh Asisten I mengenai study tour siswa. Hasil dari rapat tersebut adalah meminta sekolah-sekolah untuk mengutamakan tempat wisata lokal di Blitar terlebih dahulu," ujarnya.
Menurut Adi, Kabupaten Blitar memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik dan edukatif. "Destinasi wisata di Kabupaten Blitar sangat menarik dan beragam. Blitar menawarkan banyak wisata alam, seperti pantai dan perkebunan. Selain itu, terdapat banyak situs sejarah seperti candi-candi di Blitar yang bisa menjadi tempat bagi siswa untuk belajar sejarah dengan berkunjung ke sana," jelasnya.
Namun, jika sekolah-sekolah tetap ingin mengadakan study tour ke luar kota, Adi menekankan agar lokasi yang dipilih tidak terlalu jauh dan tidak memaksa siswa untuk ikut serta. "Jika sekolah tetap ingin mengadakan study tour ke luar kota, jangan memaksa siswa untuk ikut serta; semua keputusan harus didiskusikan dengan baik bersama komite," katanya. Ia juga mengingatkan sekolah agar tidak sembarangan memilih biro travel. "Jangan hanya mencari yang murah, karena bisa saja armadanya tidak memiliki STNK, BPKB, atau tidak pernah dilakukan pengecekan mesin. Hal itu justru dapat membahayakan siswa,” tambah Adi Andaka.
Baca Juga : Revitalisasi Alun-Alun Kota Blitar: Tiang Bendera Diganti seperti di Istana Negara
Peringatan ini muncul setelah terjadi beberapa kasus kecelakaan yang melibatkan bus rombongan study tour siswa. Salah satu insiden tragis terjadi pada Sabtu (11/5/2024) ketika bus yang membawa rombongan study tour pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, menewaskan 11 orang. Kasus lainnya terjadi pada Selasa (21/5/2024) malam, ketika bus yang mengangkut rombongan study tour siswa SMP PGRI 01 Wonosari, Kabupaten Malang, mengalami kecelakaan di ruas Jalan Tol Jombang-Mojokerto, menyebabkan dua orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.
Dengan adanya saran dari Dindik Kabupaten Blitar ini, diharapkan sekolah-sekolah dapat lebih berhati-hati dalam merencanakan kegiatan study tour dan lebih memprioritaskan keselamatan siswa. Selain itu, promosi destinasi wisata lokal diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang kekayaan budaya dan alam yang ada di Kabupaten Blitar.