JATIMTIMES - Beberapa hari terakhir, umat beragama Buddha merayakan momen sakral rangkaian ibadah detik-detik Waisak. Salah satunya di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu, Kamis (23/5/2024) kemarin.
Selain ratusan Umat Buddha, vihara juda didatangi beragam kalangan yang ingin ikut menyaksikan perayaan Waisak serta berwisata.
Baca Juga : Cara Mendesain dan Membuat Chatbot WhatsApp Beserta Contohnya
Diketahui bahwa Vihara Dhammadipa Arama sendiri juga sudah menjadi destinasi wisata religi yang banyak diminati. Sejuknya suasana kompleks vihara yang berlokasi di Jalan Ir Soekarno Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, itu menjadi daya tarik. Ditambah segala keunikan arsitektur bangunan yang mengundang decak kagum pengunjung.
Menurut informasi warga yang berada di kompleks vihara, vihara tersebut salah satu yang tertua di Malang Raya. Yakni dibangun sekitar tahun 1971. "Pengunjung ada yang dari luar kota. Dari luar negeri pun kadang datang, seperti dari Eropa atau asia seperti Hongkong, Thailand, Kamboja. Biasanya bersembahyang, berdialog, juga wisata," kata Supardana, salah satu pengurus vihara.
Vihara ini dikatakan juga merupakan vihara pertama di Kota Batu. Arsitektur bangunan berbentuk pagoda bernama Patirupaka Shwedagon Pagoda. Pagoda yang bakal mudah terlihat ketika melewati pintu masuk vihara. Pagoda tersebut merupakan replika dari Shwedagon Pagoda di Myanmar.
Pada bagian bawah bangunan terdapat sebuah sumber air. Air ini dipercaya sebagai air suci dan bisa langsung diminum. Pengunjung juga boleh membawa pulang air tersebut.
Para samanera dan attasilani (siswa-siswi yang belajar agama Buddha) sangat ramah dan tak jarang bakal menemani pengunjung untuk melihat setiap sudut vihara. Mereka biasa ditanyai para pengunjung yang penasaran terhadap bangunan maupun patung yang ditemui.
Pengunjung akan merasakan suasana tenang dan damai dengan keberadaan pohon-pohon rindang dan merpati yang beterbangan. Ditambah suara gemericik air yang menambah kesejukan. Di sekeliling vihara akan mudah ditemukan patung atau plang bertuliskan pesan-pesan kehidupan dan keagamaan Buddha.
Baca Juga : Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: Penjelajah Pemikiran Islam dengan Banyak Karya Inspiratif
Pada sisi paling utara vihara, patung Buddha Tidur atau The Sleeping Buddha akan menyapa siapa saja yang datang. Patung itu memiliki panjang delapan meter dengan warna kuning keemasan. Patung Buddha Tidur ini menjadi salah satu favorit pengunjung untuk mengambil gambar.
Di sebelah patung Buddha Tidur tersebut juga terdapat patung lima murid pertama Sang Budhha. Kolam-kolam ikan berhias bunga teratai menambah suasana asri vihara ini. Saat liburan, lokasi pagoda ramai dikunjungi wisatawan sebagai destinasi wisata religi di Kota Batu.
"Vihara ini terbuka bagi siapa pun pengunjung yang hendak melihat maupun belajar," jelas Supardana.