JATIMTIMES - Salah satu ulama terkemuka dalam Islam adalah Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Beliau lahir di Damaskus pada 691 H/1292 M dan meninggal pada tahun 751 H/ 1350 M. Sosoknya terkenal banyak menelurkan karya-karya tulis yang penuh makna dan inspiratif.
Tak diragukan lagi, Ibnu Qayyim merupakan ulama yang memiliki keuletan dalam mempelajari dan mengeksplorasi banyak ilmu. Intelektualitasnya atau kecerdasannya pun telah terbukti melalui karya-karya yang banyak menginspirasi orang untuk memahami Islam.
Baca Juga : 300 Umat Buddha Ikuti Puncak Detik-detik Waisak Malam Ini di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu
Meski begitu, sosoknya tak pernah tinggi hati bahkan iri hati, atau bahkan mencaci terhadap sesama. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah merupakan orang yang memiliki kebersihan hati, rajin beribadah, selalu berlapang dada dan menyayangi sesamanya, terlebih lagi kaum miskin.
Sedari kecil, sosok Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memang sangat gemar menuntut ilmu. Perjalanan ilmiahnya pun dimulai sejak umur 7 tahun. Ia banyak berguru kepada banyak ulama di sekitarnya.
Berbagai disiplin ilmu telah banyak dikuasai, termasuk ilmu ushul fiqih dan fiqih yang beliau pelajari dari Syaikh Shafiyuddin al-Hindi, Syaikh Ibnu Taimiyah, serta Syaikh Ismail ibn Muhammad al-Harrani.
Salah satu guru yang paling berpengaruh baginya adalah Syaikh Ibnu Taimiyah.
Ibnu Taimiyah ini mempunyai banyak karya yang umum serta juga mengkritik terhadap berbagai paham atau tradisi yang berkembang dan menyimpang dari ajaran Islam. Persoalan yang banyak dikritisi olehnya adalah persoalan kalam maupun tasawuf.
Begitupun Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Dia juga mengikuti metode sang guru. Ia juga sama-sama serius dalam menentang serta memerangi orang-orang yang menyimpang dari agama maupun hal syubhat di sekitarnya.
Kerap kali ia mengikuti mejelis-majelis untuk memuaskan rasa haus akan ilmu. Semangatnya pun tak pernah kendor untuk memenuhi rasa haus akan pengetahuan. Dalam hal ini akidah para ulama salaf tetap ia pegang teguh. Kegigihan memerangi taklid buta serta menyerukan kebebasan berpikir juga tetap ia pegang dengan tetap berpatokan pada pokok ajaran Islam.
Sementara itu, dijelaskan dalam penelitian berjudul Analisis Konsep Pendidikan Islam Anak Usia Dini dalam Buku Islami Parenting Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, beberapa karya yang dihasilkan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah sebagai berikut :
Ijtima'ul Juyush al-Islamiyyah 'ala Ghazwil Mu'aththilah wal Jahmiyyah; Ahkam Ahlid Dzimmah; I'lamul Muwaqqi'in 'an Rabbil 'Alamin; Ighatsatul Lahfan in Masha-idisy Syaithan; Bada'-I'ul Fawa-id.
Baca Juga : Setelah Samsung, Kini Giliran Xiaomi yang Tiru Iklan Ipad Pro Apple
Kemudian, Tuhfa Al-Maudud bi Ahkam Al-Maulud; Tahdzib Mukhtashar Sunan Abi Dawud; Al-Jaawabul Kafi, yang dikenal denan ad-Da' wad Dawa'; Jala-ul Afham fish Shalati was Salam 'ala Muhammad SAW Khairil Anam; Hadil Arwah ila Biladil Afrah; Hukmu Tarikish Shalah.
Selain itu, ada lagi Ar-Risalatut Tabukiyyah; Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin; Ar-Ruh; Zadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'Ibad; Syifa-ul Alil fi Masa-ilil Qadha' wal Qadar wal Hikmah wat Ta'lil; Ash-Shawa'iqul Mursalab 'alal Jahmiyyah wal Mu'aththilah.
Berikutnya, Thariqul Hijratain wa Babus Sa'adatain; At-Thuruqul Hukmiyyh fis Siyasatisy Syar'iyyah; 'Iddatush Shabirin wa Dzkhiratusy Syakiriin; Al-furusiyyah; Bada-i ul-fawa-id; Al-Kafiyatusy Syafiyah fil Intishar lil Firqatin Najiyah; Al-Kalam 'ala Mas-alatis Sima' dan Madarijus Salikin baina Manazil Iyyaka Na'budu w Iyyakaa Nasta'in.
Kemudian, Miftah Daris Sa'adah wa Mansyur Wilayati Ahlil 'Ilmi wal Iradah; Al-Manarul Munif fish Shahib wad Dha'if; Hidayatul Hiyara fi Ajwibatil Yahudi wan Nashara dan Al-Wabilus Shayyib fil Kalimit Thayyib.