JATIMTIMES - Tradisi unik ditunjukkan oleh masyarakat Dusun Sidomulyo, Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, dalam melakukan panen raya kopi asli Desa Bangelan. Tradisi unik itu adalah konsep manten kopi.
Prosesi manten kopi ini diikuti oleh ratusan masyarakat Dusun Sidomulyo. Awalnya, terdapat sepasang laki-laki dan perempuan yang didandani ala pengantin dengan membawa biji kopi secara simbolis.
Baca Juga : PKB Buka Opsi Koalisi dengan PDIP dan PKS, Usung KH Marzuki Mustamar di Pilgub Jatim 2024
Kemudian mereka menaiki mobil jip bersama rombongan. Di belakangnya terdapat ratusan masyarakat yang membawa tumpeng sebagai tanda rasa syukur atas rezeki yang melimpah dari panen raya kopi tahun 2024 kali ini.
Dari jalanan Dusun Sidomulyo, rombongan kirab pengantin kopi ini menelusuri jalan menurun untuk menuju sumber air umbulan yang sudah sejak lama ada di wilayah Dusun Sidomulyo, Desa Bangelan.
Lalu, biji kopi yang telah dipanen secara simbolis diberikan oleh kepala dusun Sidomulyo kepada kepala desa Bangelan. Selanjutnya, dari kepala desa Bangelan, biji kopi diserahkan kepada pimpinan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Desa Bangelan.
Prosesi ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi (PEI) Kementerian Desa PDTT Harlina Sulistyorini serta pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Kepala Desa Bangelan Kabul Budiono menyampaikan, prosesi manten kopi ini yang diawali dari kepala dusun Sidomulyo menyerahkan hasil kopi kepada kepala desa Bangelan dan diserahkan kepada pimpinan PTPN XII Desa Bangelan merupakan bentuk kolaborasi yang tercipta antara semua pihak.
"Prosesi itu sebagai wujud kolaborasi antara perusahaan peninggalan Belanda yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Sebab, manten sendiri kan melambangkan biar menjadi amanah. Harapannya seperti itu," ungkap Budiono, Kamis (23/5/2024).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa PDTT Harlina Sulistyorini mengapresisasi gelaran panen raya yang diikuti ratusan masyarakat Dusun Sidomulyo. Harlina mengatakan kopi yang berasal dari Desa Bangelan ini memiliki kualitas yang sangat baik. Hal ini dapat dijadikan potensi untuk memenuhi pasar nasional maupun internasional.
Dengan demikian, pengelolaan kebun kopi yang terdapat di Desa Bangelan ini juga dapat memberikan manfaat untuk perekonomian serta kesejahtetaan masyarakat di Desa Bangelan.
Menurut Harlina, yang saat ini harus ditata oleh pihak desa yakni melakukan penguatan kelembagaan pengembangan ekonomi dengan adanya badan usaha milik desa (BUMDes). Hal itu untuk mempermudah jalinan kerja sama dengan pihak luar untuk pengembangan ekonomi desa.
"Sekarang yang harus kita tata atau kita siapkan adalah bagaimana menguatkan kelembagaannya. Karena teman-teman atau masyarakat desa mau membangun atau mengembangkan, perlu ada kerja sama," kata Harlina.
Lebih lanjut, untuk memperkuat adanya BUMDes di setiap desa dan dapat mengelola segala macam potensi yang ada di desanya, Harlina mendorong agar setiap BUMDes, khususnya di Desa Bangelan, dapat mengurus legalitasnya agar berbadan hukum.
"Upaya kita sebenarnya sudah melalui berbagai macam kegiatan. Tentunya penguatan sumber daya manusia melalui bimtek. Kami juga bekerja sama dengan pihak lain. Salah satunya yakni dengan bank BUMN dan perusahaan internasional," tutup Harlina.