JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menunjukkan keseriusannya untuk menekan angka stunting. Salah satunya memberi penghargaan kepada tiga kecamatan, tiga kelurahan dan tiga puskesmas yang dianggap berhasil menekan angka stunting.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan untuk memicu dan mendorong stakeholder menekan angka stunting. Karena menurut Wahyu, bukan hanya dari OPD yang menekan angka stunting melainkan juga tanggung jawab perangkat daerah lainnya seperti kecamatan, kelurahan hingga puskesmas.
Baca Juga : Berkah! Pedagang Perlengkapan Haji Raup Untung Jutaan Rupiah
“Tapi beberapa tanggungjawab yang harus dilakukan baik di kecamatan atau kelurahan. Mereka ujung tombak, banyak inovasi yang mereka lakukan dan data real juga sudah tersampaikan,” kata Wahyu Hidayat, Senin (20/5/2024) pada upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2024 di Balai Kota Malang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan bahwa penghargaan stunting ini adalah reward bagi perangkat daerah yang serius menekan angka stunting. Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan maupun puskesmas.
“Ini kan yang kita hitung di tahun 2023. Ini dari Januari sampai Desember dirata-rata berapa sasaran mereka kemudian dirata- rata sampai Januari ketercapaiannya,” kata Husnul Muarif.
Dari rata-rata capaian itu, Husnul mengaku bahwa perangkat daerah telah melakukan monitoring hingga verifikasi lapangan. Sehingga validasi terkait stunting benar-benar terdata dengan baik.
“Sehingga pada hari ini kami sampaikan piagam penghargaan itu sebagai penyemangat, daripada yang sudah ini 1,2,3 dan juga mendorong kepada kelurahan, puskesmas dan kecamatan lain untuk bisa meningkatkan penurunan stunting,” beber Husnul.
Husnul pun mengaku bangga karena mulai dari kecamatan, kelurahan hingga puskesmas telah memiliki inovasi. Bahkan, inovasi tersebut berhasil untuk menurunkan angka stunting.
Baca Juga : Ranperda KLA Kota Malang, Selaraskan Pembangunan demi Tekan Stunting
“Semua turun. Tapi dari 57 kelurahan, 5 kecamatan, 16 puskesmas, tiga terbaik ini. Pertama tadi Kelurahan Rampalcelaket, Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Klojen. Puskesmasnya Rampalcelaket, Cisadea, dan Kendalsari. Kecamatannya Klojen, Sukun dan Lowokwaru,” tutur Husnul.
Untuk menekan angka stunting itu, Husnul mengaku tidak menetapkan dan tidak menargetkan berapa turunnya. Namun progresivitas turunnya itu yang mendapat apresiasi.
“Sehingga diharapkan tahun 2024 ini angka stunting secara SSGI tercapai 14 persen sesuai dengan target nasional. Kita 2023 masih 17,3 persen,” tukas Husnul.