JATIMTIMES - Baru-baru ini kabar kecelakaan pesawat terjadi bertubi-tubi. Pada Minggu (19/5) siang, pesawat latih terjatuh di kawasan BSD, Tangerang Selatan. Pada hari yang sama, helikopter rombongan Presiden Iran Ibrahim Raisi juga melakukan pendaratan darurat diduga lantaran cuaca buruk.
Hingga berita ini ditulis, terjatuhnya pesawat yang mengakibatkan 3 awak meninggal dunia tersebut masih diselidiki. Cuaca diduga sebagai pemicu. Namun saat ini, petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investasi mendalam terkait insiden tersebut.
Baca Juga : Keselamatan Prioritas, Perlintasan Rel KA Jalan Bakung Kota Blitar Hanya untuk Roda Dua
Salah satunya dengan memeriksa komunikasi terakhir pilot dengan menara pengawas. "Terlalu dini kita menyebutkan penyebab. Masih kita investigasi nanti," ujarnya.
Diketahui, sebelum pesawat latih jatuh rupanya menara sempat menerima kode mayday sebelum pesawat jatuh. Kode mayday adalah sinyal tanda bahaya atau SOS standar internasional yang biasanya digunakan dalam komunikasi radio. Kode ini diambil Bahasa Prancis, m'aidez, yang artinya "tolong aku". Biasanya kode ini digunakan oleh polisi, pilot, damkar, hingga organisasi transportasi untuk mengabarkan kondisi darurat.
Kecelakaan pesawat merupakan peristiwa yang menakutkan dan seringkali menimbulkan dampak besar. Meski industri penerbangan terus meningkatkan standar keselamatan, beberapa faktor tetap menjadi penyebab utama kecelakaan.
Melansir laman resmi Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA-National Aeronautics and Space Administration) melakukan sebuah studi tentang faktor penyebab hilangnya kendali pesawat. Di mana faktor-faktor tersebut disusun dari tinjauan laporan kecelakaan dan analisis tim dari data yang tersedia juga beberapa dari wawancara.
Faktor-faktor penyebab kecelakaan pesawat dibedakan menjadi tiga kategori. Yang pertama ialah akibat pilot atau manusia, yang kedua ada diinduksi oleh lingkungan dan yang ketiga diinduksi oleh sistem. Berikut ini beberapa faktor penyebab kecelakaan pesawat.
1. Loss of aircraft control
Hilangnya kontrol pesawat merupakan kecelakaan dan insiden ketika pilot kehilangan kemampuan untuk mempertahankan kendali pesawat dalam penerbangan. Kehilangan kendali ini bisa disebabkan oleh kegagalan mekanis, gangguan eksternal, kondisi pesawat yang tidak stabil, atau tindakan awak kabin yang kurang tepat.
Munculnya loss of aircraft control yang berasal dari pilot, biasanya terjadi karena beberapa hal. Di antaranya pengambilan keputusan yang kurang tepat, gagal mengenali aerodinamis stall atau spin, gagal mempertahankan kecepatan udara, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti prosedur yang berlaku, kurang berpengalaman, menggunakan obat-obatan terlarang atau dalam keadaan mabuk.
2. Kerusakan Mesin
Setidaknya dari total kecelakaan pesawat terbang yang ada, 20 persen disebabkan oleh peralatan mesin yang rusak. Meski dalam perkembangannya mesin ini senantiasa diperbaharui setiap tahunnya, terkadang mesin mengalami kerusakan yang cukup parah. Mesin pesawat yang kehilangan daya tahun 1989 menjadi permulaan kecelakaan naas yang memakan banyak korban.
Pernah pula sebuah pesawat komersial dengan mesin Qantas A380 mengalami kecelakaan berupa kerusakan mesin padahal ketika itu sedang membawa lebih dari 400 penumpang. Beruntung berkat kemampuan pilot beserta copilotnya pesawat dapat mendarat dengan aman di atas Pulau Batam.
3. Cuaca yang Kurang Bersahabat
Baca Juga : Menyingkap Keindahan Desa Wisata Argosari, Desa di Atas Awan Lumajang
Faktor yang juga bisa menjadi penyebab kecelakaan penerbangan adalah karena cuaca yang tidak mendukung. Terhitung sekitar 12 persen kecelakaan pesawat terbang disebabkan oleh cuaca yang buruk. Memang saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju dengan berbagai alat bantu navigasi penerbangan, namun hal tersebut tidak ada gunanya jika sedang terjadi cuaca ekstrem seperti badai, salju dan hujan meteor.
Sudah banyak kecelakaan penerbangan terjadi karena cuaca buruk. Sebut saja penerbangan 1248 maskapai Southwest Airlines. Tahun 2005 bulan Desember maskapai tersebut melakukan penerbangan dari Internasional Baltimore Washington Airport menuju Internasional Chicago Midway Airport. Cuaca yang buruk membuat pesawat ini berusaha mendarat di tengah badai salju. Namun naas, pesawat malah tergelincir menabrak mobil dan menewaskan seorang balita.
Itulah mengapa hampir seluruh penerbangan dihentikan dan dipending apabila kondisi cuaca sedang tidak bagus. Jika maskapai penerbangan tidak dapat melakukannya maka ini merupakan kelalaian maskapai penerbangan. Bahkan jika cuaca buruk menyerang pilot dan pengontrol lalu lintas udara, pilot dan awak pesawat harus bekerja sama dengan efektif dalam keadaan darurat tersebut.
4. Sabotase di Atas Awan
Meski jarang terjadi, namun sabotase perlu tetap diwaspadai sebagai faktor penyebab kecelakaan penerbangan. Kurang lebih sepuluh persen kegagalan penerbangan yang ada di Indonesia berasal dari sabotase. Memang risiko kecelakaan karena sabotase tidaklah sebesar yang penumpang kira, hanya saja sepanjang sejarah penerbangan sudah ada kejadian sabotase yang cukup mencengangkan.
5. Lalainya Perusahaan Maskapai Penerbangan
Faktor penyebab kecelakaan pesawat terbang berikutnya ada pada kelalaian maskapai penerbangan, tepatnya pengontrol lalu lintas udara federal. Pada tahun 1991 sebuah pesawat US Airways mengalami kecelakaan dan terjadi tabrakan dengan pesawat SkyWest, yang mengakibatkan 35 orang meninggal dunia dan 29 orang luka-luka.
Dari kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa kelalaian pengontrol lalu lintas udara menyebabkan kecelakaan yang memakan banyak korban. Oleh karenanya, pengontrol lalu lintas udara juga sangat penting untuk keamanan para penumpang pesawat.
Demikian beberapa faktor penyebab kecelakaan yang pernah di terjadi di dunia berdasarkan survei yang dilakukan NASA.