JATIMTIMES - Achmad Sudiyono mantan Kepala Dispendik Pemkab Jember era awal pemerintahan Bupati MZA Djalal kisaran tahun 2006, Minggu (19/5/2024) mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati di kantor DPC PPP Jember.
Kedatangan pria yang pernah gagal menjadi Caleg dari Partai Nasdem ini, oleh Yazid Merdeka yang juga Sekretaris DPC PPP Jember, seperti melihat sosok Bupati Djalal, hal ini tak lepas kedekatan keduanya saat berada di Pemkab Jember.
Baca Juga : Lampaui Petahana, Elektabilitas Gus Fawait Terus Meningkat
"Selamat datang bapak Achmad Sudiyono, menyambut bapak datang ke kantor PPP, seperti menyambut pak Djalal (mantan Bupati) adem rasanya, sehingga kangen akan masa-masa itu," ujar Gus Yazid panggilan Yazid Merdeka saat menyambut kedatangannya.
Menurut Gus Yazid, sosok Achmad Sudiyono, tidak bisa lepas dari keberadaan mantan Bupati MZA Djalal, dimana di setiap kegiatan Bupati saat itu, sosok Achmad Sudiyono selalu hadir di sisinya.
"Karena memang sosok Pak Achmad (Achmad Sudiyono) tidak bisa jauh dari pak Djalal, disetiap kegiatan Bupati, pak Achmad selalu ada di sisinya," jelas Gus Yazid.
Sementara, Achmad Sudiyono sendiri, tidak memungkiri dengan apa yang disampaikan oleh Gus Yazid, dimana kedekatan dirinya dengan Pak Djalal, tidak lepas kuatnya hubungan batin yang terjalin, antara atasan dengan bawahan.
"Karena kedekatan kami (dirinya dengan manta Bupati Djalal), bukan sekedar kedekatan antara atasan dengan bawahan, tapi hubungan batin kami juga kuat, jadi setiap beliau membutuhkan saya, belum dipanggil saya pasti sudah di sampingnya," jelasnya.
Achmad Sudiono sendiri, dalam kesempatan tersebut memaparkan, bahwa jika nanti dirinya dipercaya duduk si pemerintahan Pemkab Ember, baik sebagai Bupati atau Wakil Bupati, hal yang ka menjadi perhatiannya, adalah peningkatan PAD.
"Kami melihat, banyak kebocoran PAD di era setelah pak Djalal, padahal, di era aba Samsul PAD Jember mencapai 49 Milyar, kemudian di era pak Djalal, naik menjadi 500 Milyar, seharusnya di era saat ini PAD nya sudah meningkat antara 1 sampai 1,5 Trilyun," ujarnya.
Baca Juga : Pelaku Curanmor Babak Belur di Pengajian Gus Iqdam
Selain membahas PAD, pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Disperindag Jember ini juga berjanji, akan memperhatkka pendidikan Pondok Pesantren, hal ini untuk menciptakan Jember sebagai kota yang Religius.
"Sebelum ada pendidikan formal, pendidikan di masyarakat pertama kali adalah pendidikan pesantren, dan keberadaan Pesantren atau Madin, bukan menjadi tanggung jawab Kemenag saja, tapi juga pemerintah setempat, dalam hal ini Bupati," jelasnya.
Oleh karenanya, pihaknya pun akan memperhatikan pesantten ini, dengan menganggarkan kemakmuran pesantten, seperti lembaga pendidikan formal, baik sarana prasarananya, maupun peningkatan SDM nya.
"Saya masih ingat, berapa jumlah Pesantren saat masih di Dispendik, ada sekitar 700 an, dibanding tahun ini, mungkin ada tambahan juga, jika pemerintah mau, bisa menganggarkan kelengkapan sarana prasarana Pesantren dari APBD, dan ini sangat mampu, tergantung Bupatinya itu sendiri, mau atau tidak," pungkas Achmad Sudiyono. (*)